KAYUAGUNG - Satresnarkoba Polres OKI hampir terkecoh oleh Solidin alias Din (40), warga Dusun I, RT 04, Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, OKI. Saat petugas menggerebek rumahnya, Rabu (18/05), pukul 18.45 WIB, polisi kesulitan menemukan barang bukti tiga paket kecil sabu disimpan di selipan kursi yang didudukinya.
Beruntung, petugas yang curiga dengan tingkah pelaku yang tidak ingin bergerak dari tempat duduknya, akhirnya melakukan penggeledahan hingga ditemukan 3 paket sabu diselipan kursi tempat pelaku duduk. Tak hanya itu petugas juga mendapati seperangkat alat hisab di bawah kursi.
Informasi berhasil dihimpun, tersangka Din kesehariannya sebagai pengusaha depot kayu ini kerap menjual sabu untuk masyarakat Lingkis dan sekitarnya. Berbekal informasi, petugas lantas menggedor rumah Din. Karena tidak dibuka, lantas petugas mendobrak pintu rumah dan mendapati pelaku sedang duduk di rumah sambil nonton TV.
“Pelaku bersama istrinya duduk nonton TV. Namun saat diminta menunjukkan barang bukti, pelaku tidak mau bergeser. Ternyata sabu itu disimpan di tempat duduknya,” ujar Kasatres Narkoba Polres OKI Iptu Rio Mourice P, Jumat (20/5).
Untuk saat ini pihak kepolisian, sambungnya, masih mengejar keberadaan Ye (DPO), selaku tempat pelaku membeli narkoba. “Kalau pengakuannya keuntungan jual sabu cuma untuk pakai narkoba,” tukasnya.
Sementara itu tersangka Solidin mengakui dirinya terlibat lagi narkoba baru sekitar empat bulan. Sebelumnya pernah terlibat narkoba, namun berhenti. “Hanya untuk pergaulan saja Pak, awalnya saya beli setengah jie harganya Rp 500 ribu, lalu saya pecah jadi beberapa paket seharga Rp 100 ribu per paket. Dan keuntungannya saya pake sendiri,” ujar bapak tiga anak ini.
Dikatakannya, saat ini bisnis yang digelutinya sedang sepi, sementara penggunaan narkoba ini hanya sebagai modal pergaulan saja. “Saya menyesal Pak. Setelah masalah ini saya tidak mau terlibat lagi, saya tobat Pak,” katanya.
#Ringkus Dua Bandar Ganja
Terpisah, kerja keras Satres Narkoba Polres Prabumulih pimpinan AKP Rudiansyah, dalam mengungkap kasus peredaran gelap narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba), kembali membuahkan hasil.
Dua orang pria yang diduga kerap mengedarkan narkoba jenis ganja, berhasil diringkus. Tersangka dimaksud, Rubi Periyadi (34), warga Kelurahan Mangga Besar (Mabes), dan Teno (32), warga Jalan Arioni, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih.
Ke-2 tersangka ditangkap di 2 tempat berbeda, yakni pertama petugas berhasil meringkus Teno di kawasan Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Wonosari, tepatnya di depan Kantor Telkom, Kamis (19/05), sekitar pukul 20.30 WIB. Dari tangan Teno, petugas berhasil mengamankan barang bukti 1 paket ganja kering yang disimpan di dalam kotak rokok.
Selanjutnya, Rubi ditangkap petugas dikawasan Jalan Mangga Baru, Jumat (20/05), pukul 10.45 WIB. Dari tangan Rubi, petugas menyita 2 paket ganja kering siap pakai juga diselipkan dalam kotak rokok. Guna kepentingan penyidikan, ke-2 tersangka kini dijebloskan ke sel tahanan sementara Mapolres Prabumulih.
Informasi berhasil dihimpun, penangkapan Bandar ganja tersebut bermula dari informasi diterima anggota Satresnarkoba terkait maraknya peredaran narkoba. Menindalanjuti itu, petugas langsung melakukan penyelidikan dan menyamar sebagai pembeli.
Selanjutnya, setelah mengetahui informasi pasti petugas langsung meringkus tersangka Teno saat sedang berada dikawasan Jalan Urip Sumoharjo. Namun penangkapan tersebut tak berlangsung mulus, Teno sempat membuang kotak rokok yang berisi barang bukti serta melakukan perlawanan ketika petugas memintanya memungut benda yang dibuangnya tersebut.
Hal serupa juga terjadi, ketika polisi yang menyamar hendak meringkus Rubi. Rubi yang terkejut orang yang hendak membeli adalah polisi, langsung membuang barang bukti serta sempat bergulat dengan polisi yang hendak menangkapnya. Namun karena kesigapan petugas, ke-2 tersangka dibuat rtak berkutik dan berhasil diringkus.
Selanjutnya, ke-2 tersangka langsung digelandang ke Mapolres. Dihadapan penyidik, Rubi mengakui jika barang haram itu miliknya. “Ya aku akui ganja itu memang punya aku. Aku sudah lama jual ganja,” ujar Rubi. Sementara Teno tetap berkeras, bahwa ganja itu bukan miliknya. “Ganja itu bukan punya aku, sumpah aku idak jual ganja lagi pak. Memang warung aku ini sering dijadikan tempat nongkrong. Aku cuma jualan rokok saja,” kata Teno.
Kapolres Prabumulih AKBP Arief Adiharsa SIk MTCP, melalui Kasatres Narkoba AKP Rudiansyah mengatakan untuk Rubi sudah masul TO pihaknya. Rubi juga sempat mengancam anggota dengan pisau saat ditangkap. Sedangkan untuk Teno juga ketika ditangkap melakukan perlawanan, dan tidak mengakui barang bukti yang dibuangnya.
“Untuk barang bukti ganja dari tangan Rubi kita dapat sebanyak 2 paket kecil seberat 1,55 gram dan 1 paket besar seberat 20,47 gram serta 1 bilah pisau. Sedangkan untuk Teno ganja yang didapat sebanyak 2 paket sedang. Kedua pelaku dikenakan Pasal 114 ayat 2 junto 111 ayat 2 ancaman minimal 6 tahun penjara,” pungkasnya. (jem/abu)
No Responses