PALEMBANG- Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Sumsel yang ditugaskan untuk membahas Bangun Guna Serah atau Build Operate Transfer (BOT) Eks Rumah Sakit Ernaldi Bahar (Erba) kecewa. Pasalnya, rekanan dalam hal ini PT Praja Adikara Utama tidak bisa menjelaskan batas-batas lokasi yang akan mereka bangun, kepada Pansus I DPRD Sumsel.
Rombongan Pansus I ini dipimpin langsung Koordinator Pansus I, M Yansuri, Ketua Pansus I Muhammad F Ridho dan Wakil Ketua Pansus I Hj Anita Noeringhati serta anggota Pansus I lainnya. Setiba di lokasi tim Pansus I langsung melakukan peninjauan dan melihat site plane yang kemudian meminta pihak rekanan untuk menunjukkan letak titik koordinat atau batas patokan (mulai dari panjang dan lebar) lahan yang akan dijadikan kerjasamakan tersebut.
Namun, Pansus I kecewa karena pihak terkait tidak bisa menunjukkan batas patok yang jelas dari lahan yang akan di BOT kan.
“Kita datang kesini untuk melihat langsung lokasi dan batas lahan yang dikerjasamakan. Tetapi kami kecewa karena pihak terkait tidak bisa menunjukan apa yang kita pinta. Padahal, sebelumnya kita sudah memberitahukan prihal kedatangan kita,” kata Koordinator Pansus I, M Yansuri.
Yang lebih mengecewakan lagi, kata Yansuri batas patokan yang mereka tunjukan berbeda-beda dan cenderung mepet dengan RSU Sumsel. “Kalau batas yang mereka sebutkan ditarik lurus maka akan mepet dengan lahan pembangunan rumah sakit. Ini jelas tidak benar,” katanya.
Karena, belum jelasnya batas patokan lahan yang akan di BOT kan ini, pihaknya kembali akan mengundang instansi terkait untuk kembali membahas batas lahan dari eks Ernaldi Bahar yang akan dikerjasamakan dengan pihak rekanan.
Seperti diketahui Lahan Eks Rumah Sakit Ernaldi Bahar seluas 14 hektare. Dimana, 10 hektare dibangun Rumah Sakit Miliki Pemerintah Provinsi dan sisanya sebanyak 4 hektare akan di BOT kan dengan pihak PT Praja Adikara Utama, selaku rekanan dan akan dibangun mall dan pusat pertokoan.
“Kita akan undang lagi baik dari Dinas Kesehatan, PU Cipta Karya, BPKAD dan pihak rekanan untuk membahas lagi hal ini. Jangan sampai memakan lahan untuk rumah sakit,’ jelasnya. (del)
No Responses