PALEMBANG- Untuk mengenalkan sekaligus mencegah penyakit Thalassaemia yakni ketidakmampuan memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, Perhimpunan orang tua penderita thalassaemia Indonesia (POPTI) Sumsel melakukan sosialisasi.Kegiatan yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unsri tersebut, dilaksanakan di Aula SMK Negeri 6 Palembang, yang diikuti siswa-siswi sekolah setempat, Kamis (7/12). Karlina, selaku Aktifis sosialisasi dan pencegahan penderita Thalassaemia dari POPTI Sumsel mengatakan, sosialisasi penderita thalassaemia merupakan agenda rutin POPTI yang bertujuan mencegah bertambahnya penderita thalassaemia.
“Penyakit ini merupakan penyakit keturunan. Nah penekanan dalam sosialisasi adalah bagi yang akan menikah, periksakanlah darah sebelum menikah,” ujar wanita yang juga guru SMK Negeri 6 Palembang ini.Selain itu lanjut Karlina melalui POPTI, pihaknya juga terus memberikan semangat kepada penderita thalassaemia agar jangan menyerah dalam hidup melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan POPTI Sumsel. “Saat ini penderita thalassaemia di Sumsel mencapai 276 orang dan 50 persennya warga Palembang dan kita selaku POPTI Sumsel berharap agar pemerintah mengeluarkan suatu regulasi atau aturan khusus agar perlu adanya pemeriksaan darah kepada warga yang akan menikah,”tandasnya.
Sementara dr Safyuddin M Biomed CGA dari KlinikThalamesia Sriwijaya FK Unsri selaku pembicara mengatakan, penderita thalassaemia dari faktor keturunan. “Penyakit ini tidak ada obatnya karena penyakit bersumber dari faktor genetik. Jadi solusinya sang penderita harus rutin melakukan tranfusi darah dan mempertahankan kadar Hb (hemoglobin) 9 dalam tubuhnya. Namun saat ini ada obat yakni kelasi besi untuk mencegah efek dari transfusi sehingga kadar zat besi tidak bertumpuk,” tukasnya. (rob)
No Responses