Setelah terapung hampir dua jam lebih di atas speedboat Awet Muda, yang tenggelam tinggal bagian atapnya saja, di Muara Perairan Tanjung Serai. Usman (61) bisa bernafas lega, dengan datangnya bantuan dari Kepolisian Polair Banyuasin dan para nelayan.
Denni-Palembang
Sebagai wujud rasa syukur karena masih diberi keselamatan, warga Kompleks Yuka, RT 16/9, Kelurahan Sakumaju, Sako, sesampainya di rumah. Malamnya langsung menggelar pengajian, mengajak tetangga, keluarga dan kerabat dekat.
Usman juga membantah bila penyebab kecelakaan, karena kerusakan mesin pada kapal. “Ya memang mesin sempat mati satu. Tapi waktu di Simpang Lalan sudah diperbaiki. Setelah itu jalan lagi tidak ada masalah” ujarnya.
Pada waktu speedboat memasuki Muara Perairan Tanjung Serai, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin. Tiba-tiba saat di tengah muara, gelombang tinggi setinggi 2 meter langsung menghempaskan kapal.
“Air masuk ke dalam kapal, semua panik, sekitar 10 menit an di dalam air. Aku duduk di bangku nomor 5, aku langsung berdoa mintak keselamatan. Jendela aku dobrak, baru keluar dari kapal” bebernya.
Petang itu ia masih menyaksikan rekannya Suhendri yang semula duduk di bangku nomor 2 di belakang serang, yang hidupnya berakhir tragis.
“Pak Suhendri, itu teman pedagang yang dekat sama saya. Tidak selamat, karena tidak ada alat bantu. Kedua juga karena gelombang sungai yang kuat, kalau bisa renang juga, akan kehabisan tenaga, dan Muara Sungai itu luas sekali” terangnya.
Diakui Usman, pertanda tidak baik telah dirasakannya sebelum kejadian. “Ada rasanya tanda dan enak itu, malamnya tidak bisa tidur mimpi buruk juga,” ujarnya. Dalam setahun ini saja, sudah ada 4 kali kecelakaan speedboat, mulai dari kawasan dari Simpang PU, Banyuasin 1, Tanjung Serai, baik yang terbalik saja hingga menelan korban jiwa.
Karena masih diberikan keselamatan, selain telah menggelar selamatan, pertengahan bulan ia juga bersama istri akan segera menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah al Mukaromah. “Ya Insya Allah haji sama istri, alhamdulilah umroh sudah kemarin,” tukasnya.
Sementara korban yang meninggal adalah Safrudin (52) dalam kecelakaan speedboat Awet Muda. Dan Yatini (35) warga Karang Agung, Kabupaten Banyuasin, tampak terpukul dan tak henti mengucurkan air mata, atas kepergian suaminya.
“Ya waktu pergi berpamitan ke Palembang untuk belanja di Pasar 16. Belanja barang jualan di kalangan yang ada di desa Karang Agung, kalau pertanda tidak ada. Sudah lama sekali jualan” ujarnya. (bersambung)
No Responses