PALEMBANG - Penambahan kekurangan sarana seperti komputer dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), menjadikan kendala dibeberapa sekolah dikota Palembang. SMKN 5 Palembang yang kekurangan computer mengkaryakan siswa untuk merakit sendiri.
Meski hasil UN bukan penentu kelulusan, namun berbagai upaya dilakukan sekolah untuk mempersiapan UN yang akan digelar April mendatang. Hal ini dilihat dari hampir seluruh sekolah penyelenggara UNBK masih mengalami kekurangan komputer.
Padahal, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) membatasi rasio komputer maksimal 1:3. Seperti yang dialami SMKN 5 Palembang. Sekolah yang dikenal fokus studi multimedia ini baru memiliki 89 komputer dari 303 siswa atau masih butuh 11 unit komputer. Namun kekurangan komputer tersebut disiasati dengan mengkaryakan siswa dalam merakit komponen sehingga biaya pemenuhan fasilitas ujian bisa ditekan.
Kepala SMKN 5 Palembang Drs H Zulfikri MPd mengatakan saat ini masih kekurangan jumlah komputer untuk UNBK. Jadi pihaknya berencana bagaimana sekolah bisa mencukupi rasio kekurangan tersebut. “Setelah itu kami mempunyai ide, siswa-siswa jurusan multimediakan ahli dalam belajar merakit komputer. Oleh sebab itu hanya beli komponen saja kemudian siswa merakit. Komputer hasil rakitan siswa jurusan multimedia ini kita gunakan untuk ujian nanti,” katanya.
Persiapan lain, sejak awal semester genap siswa juga sudah mengikuti pelajaran tambahan yang diasuh oleh mahasiswa bidikmisi Unsri. Pelajaran diberikan hanya untuk tiga mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. “Kami pilih mahasiswa bidikmisi karena mereka memiliki konsep mengajar,” jelasnya.
Sekolah juga membeli 200 eksemplar buku pelatihan UNBK. Buku tersebut dimanfaatkan siswa kelas akhir tanpa dipungut biaya karena menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah. “Khusus jaringan listrik, kami sudah sewa genset dengan daya 10.000 watt sebagai antisipasi jika saat ujian listrik padam,” tandasnya.
Kepala Bidang (Kabid) SMP/SMA/SMK Disdikpora Palembang Lukman Haris menyarankan agar sekolah kekurangan komputer untuk berinovasi agar bisa terpenuhi sesuai rasio. Sebab, perluasan penyelenggaraan UNBK dilakukan agar sistem ujian bisa terselenggara secara terintegritas alias jujur. “Jika kurang bisa bekerjasama dengan komite sekolah, hanya saja jangan sampai memberatkan orang tua,” katanya. (roi)
Para siswa SMKN 5 beserta guru sedang merakit komputer buat persiapan UNBK. Foto: rangga palembang pos.
No Responses