BATURAJA - Gara-gara kuota pengiriman dikurangi, warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sudah sejak sebulan ini kesulitan membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di wilayah tersebut.
Bagas (26) warga Kemelak saat dibincangi kemarin mengaku, sudah sejak sebulan terakhir dia kesulitan membeli solar di SPBU. “Antrean kendaraan yang beli solar di SPBU sejak pagi sudah sangat panjang. Ironisnya, saat siang hari sekitar pukul 12.30 Wib, stok solar di SPBU sudah ludes,” ungkapnya.
Kondisi ini kata Bagas, tentu saja membuat warga OKU yang memiliki mobil berbahan bakar solar menjadi pusing tujuh keliling. Bahkan warga terpaksa memarkirkan mobilnya di garasi gara-gara kesulitan membeli solar.
“Dari pagi hari sejak SPBU pertama kali buka, antrean truk dan mobil pribadi yang beli solar sudah panjang sekali. Sehingga saat siang hari solar subsidinya sudah habis,” ujarnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Suryadinata (45) warga RS Sriwijaya yang mengaku kalau mobil Toyota Kijang LGX miliknya sudah sepekan ini tidak bisa dijalankan karena susah membeli solar. “Nak antre berjam-jam kito males. Kareno banyak gawe. Jadi lemakla di parkirke bae mobil dari pada pening,” cetusnya.
Suryadinata mengatakan, jika sudah terdesak, maka ia terpaksa membeli solar dex yang non subsidi, karena kalau tidak dilakukan kendaraan kesayangannya itu bisa mogok.
“Aneh jugo giliran solar dex stoknyo di seluruh SPBU banyak nian. Dan pacak dihitung jumlah kendaraan yang antre. Padahal di OKU ini banyak perusahaan pertambangan dan perkebunan. Kemano nian mereka itu beli solar non subsidinyo,” tanyanya
bingung.
Sementara itu, seorang petugas di SPBU Air Karang yang enggan namanya disebutkan, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kuota pengiriman solar ke tempatnya bekerja sejak sebulan terakhir berkurang.
“Biasanya dalam 6 hari kita dikirim solar sebanyak 6 kali. Namun sejak sebulan ini dalam 6 hari hanya dikirim 4 kali,” ungkapnya, tanpa merinci jumlah kuota solar yang masuk ke SPBU Air Karang.
Kondisi itu kata dia, menyebabkan pihak SPBU Air Karang tidak bisa lagi melayani pembelian solar sampai malam hari, karena saat siang hari stok solar sudah habis terjual. “Mau tidak mau sekarang terjadi antrean panjang pembelian solar di SPBU kami setiap paginya,” bebernya.
Terpisah Humas Pertamina Wilayah Sumbagsel, Hermansyah Nasroen, saat dikonfirmasi via pesan WhashApp mengatakan, untuk solar masuk dalam kategori Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) yang bersubsidi dan kuotanya ditentukan pemerintah. “Pertamina hanya menyalurkannya sesuai dengan kuota dan juga menyesuaikan dengan permintaan,” katanya.
Dia mengaku, belum memegang data kuota solar untuk wilayah OKU. “Nanti ya mas saya cari dulu info datanya,” kata dia. (len)
No Responses