LUBUKLINGGAU – Untuk mencapai target partisipasi pemilih hingga 85 persen, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Lubuklinggau, terus gencar melakukan sosialisasi pemilihan walikota dan wakil walikota (pilwako) serta pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Sumsel. Pemilih pemula seperti pelajar dan mahasiwa/i menjadi salah satu sasaran utama sosialisasi yang dilakukan oleh KPU.
Karena diharapkan, pemilih pemula bukan saja dapat menggunakan hak pilihnya, tetapi juga ikut aktif membantu sosialisasi di lingkungan keluarga dan tempat tinggalnya. Seperti yang disampaikan oleh Devisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM dan Parmas) KPU Lubuklinggau, Debi Aryanto, dalam sosialisasinya, ke salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Taba Pingin, kemarin.
“Mahasiswa/I meruapakan orang intelektual, tentunya bisa menjadi corong KPU membantu mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk ke TPS menggunakan hak pilihnya,” kata Debi.
Selain itu, tambah Debi, sebagai pemilih cerdas, mahasiswa/I juga diharapkan mampu menolak politik uang (money politik). Karena itu menentukan bagaimana nasib Kota Lubuklinggau untuk lima tahun kedepan.
Ditambahkan Sekretaris KPU Lubuklinggau, Trisko Defriansyah, peryaratanyang diperlukan oleh pemilih pemula untuk memilih yaitu berusia 17 tahun dan memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dan atau sudah menikah. “Meski belum genap 17 tahun, kalau sudah menikah memiliki hak suara untuk memilih,” punkas Trisko.
Sementara itu, sosialisasi yang dilakukan KPU diikuti antusias oleh ratuan mahasiswa yang dilakukan di setiap PTS yang ada di Bumi Sebiduk Semare. Sikap kritis mahasiswa membuat suasana sosialisasi hidup dan terjadi komunikasi dua arah. (yat/adv)
No Responses