SUMSEL - Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Gubernur Sumsel masih dua tahun lagi, namun sejumlah nama sudah disebut-sebut akan maju dalam pemilihan orang no satu di Sumsel tersebut. Beberapa diantaranya sudah terang-terangan menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pilgub mendatang, namun banyak juga yang masih melihat situasi terlebih dahulu.
Bakal cagub yang telah menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pilgub antara lain Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki, Bupati Lahat, Aswari Rivai, Bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar dan lainnya. Selain itu, banyak juga mantan calon gubernur Sumsel yang disebut-sebut akan maju dalam pilkada gubernur Sumsel seperti Herman Deru (Mantan Bupati OKUT), Eddy Santana Putra (Mantan Wako Palembang), Syahrial Oesman (Mantan Gubernur Sumsel) dan masih banyak lagi lainnya.
Menanggapi penomena ini pengamat Politik Sumsel, Joko Siswanto mengatakan, banyaknya nama-nama calon kepala daerah yang muncul, akan memberikan dampak positif, karena masyarakat mempunyai banyak pilihan.
Namun, lanjutnya, masuknya sejumlah pinalis mantan calon gubernur Sumsel, harus menjadi perhatian serius dari peserta yang baru. Karena dari segi popularitas, pinalis lama ini sudah lebih dikenal oleh masyarakat, karena sebelumnya mereka telah melakukan sosialisasi diseluruh kabupaten di Provinsi ini. Sementara peserta yang baru, mereka harus bekerja lebih keras, karena tidak semua masyarakat Sumsel mengenal mereka, termasuk keberhasilan-keberhasilan mereka dalam membangun daerahnya. Oleh sebab itu mereka harus lebih gencar lagi melakukan sosialisasi,” katanya.
Disinggung soal peluang Herman Deru dalam pilgub, Joko mengatakan, peluang Deru masih cukup besar, apalagi dalam pilgub lalu Deru menjadi runer up. “Kalau massa pendukung Deru memang militan, maka perjuangan Deru tidak akan begitu sulit. Karena setidaknya, dia telah mempunyai modal dan Deru juga terkenal sangat merakyat,” ujar Joko.
Hal yang sama juga terjadi pada Eddy Santana Putra (ESP). Diakui atau tidak, sampai sekarang masih banyak masyarakat terutama wong Palembang yang memuji kepemimpinan ESP dalam membangun metropolis ini. “ESP juga telah punya modal popularitas. Tinggal lagi bagaimana dia bisa mendapatkan tiket untuk bisa ikut kompetisi dan meningkatkan elektabilitasnya,” katanya.
Sedangkan untuk SO, Joko menilai SO juga merupakan sosok yang sudah popular dimasyarakat. Karena selain mantan bupati dia juga pernah menjadi gubernur Sumsel selama satu periode. Tidak hanya itu, SO juga menjadi ketua partai, sehingga tidak sulit banginya untuk mendapatkan restu dari partainya.
Kondisi yang sama juga terjadi pada Wagub Sumsel, Ishak Mekki, kendati telah menjadi ketua DPD Partai Demokrat, mereka juga harus berkoalisi dengan partai lain agar bisa mendapatkan tiket. “Tapi untuk segi pengalaman, semua calon-calon tersebut sudah sangat berpengalaman. Karena mereka semua pernah menjadi bupati/walikota, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk memimpin gubernur,” paparnya.
Sementara itu Pengamat Politik Sumsel, Andries Leonardo mengatakan, peluang masing-masing bakal calon sama besarnya, baik itu mereka yang pernah bertarung dalam pilgub, maupun mereka yang baru akan bertarung.
“Misalnya SO, saya yakin masih banyak masyarakat yang ingin dipimpin SO. Apalagi kebiasaan masyarakat kita yang suka membanding-bandingan kepempiman sekarang dengan sebelumnya,” kata Andreas.
Yang jelas lanjut Andreas, dalam pemilihan kepala daerah ada beberapa hal yang dilihat yakni, popularitas, kapabilitas, kemampuan kerja serta elektabilitas. Nah, point-point inilah yang harus dimiliki setiap kandidat.(del)
Eddy Santana Putra, Herman Deru dan Syahrial Oesman.
No Responses