A RIVAI - Tiga tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Jalan Lingkar Jagaraga, Komplek Pemkab OKUS, sejak kemarin (25/3) resmi ditahan. Yakni Maulana Syara’i selaku pihak pemborong, Burhaenedi selaku PPK dan Khaerul Amri selaku PPTK. Ketiganya ditahan di Rutan Klas 1 A Khsusus Pakjo. Penahanan ketiganya bersamaan dengan pelimpahan berkas tahap dua oleh penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel. ”Ketiga tersangka beserta beberapa alat bukti dalam perkara tersebut sudah resmi kita terima dari pihak Polda Sumsel dan sudah kita nyatakan lengkap. Untuk ketiga tersangka memang sengaja langsung dilakukan penahanan di Rutan Pakjo,” terang Mulyadi SH.MH, Kasipenkum Kejati Sumsel, saat pelimpahan.
Dijelaskan Mulyadi, untuk barang bukti yang disita antara lain dua unit truk dengan nomor polisi BG 9224 V, dan BG 9658 BN, sertifikat tanah seluas 130 hektar (yang disita di daerah Way Kanan, Lampung) serta sertifikat tanah dan bangunan seluas 1.628 meter persegi di Muaradua OKUS. ”Barang bukti saat ini sudah kita amankan. Untuk dua unit truk kita titipkan di tempat yang aman, mengingat lahan parkir Kejati Sumsel yang tak memadai,” tambahnya.
Untuk tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam perkara tersebut, lanjut Mulyadi, saat ini sudah dibentuk, yaitu dari pihak Kejati Sumsel dibantu dengan Jaksa dari Kejari Baturaja perwakilan Muaradua. ”Tim JPU nya sudah siap, diambil dari Kejati Sumsel dan ada pula jaksa dari Kejari Baturaja,” jelasnya.
Untuk pasal, ketiga tersangka masing-masing dijerat dengan pasal 2, pasal 3 dan pasal 9 tentang Tindak Pidana Korupsi. ”Dari pasal yang kita kenakan, ketiganya terancam maksimal hukuman 20 tahun penjara,” jelas Mulyadi
Sementara untuk proses persidangan, akan dilakukan setelah pihak Kajati melimpahkan berkas perkara ketiga tersangka ke Pengadilan Negeri Klas 1 A Khusus Tipikor Palembang yang paling lambat dilakukan sebelum 20 hari masa penahanan di Rutan Klas 1 A Khusus Pakjo Palembang.
”Pelimpahan berkas perkara ke Pengadilan Negeri segera kita lakukan, yang jelas sebelum masa penahanan ketiga terdakwa mencapai 20 hari pihak kejaksaan memastikan akan segera menyidangkan perkara tersebut,” tegas Mulyadi.
Pantauan Palembang Pos, saat dilakukan pelimpahan, ketiga tersangka mengenakan Rompi Tahanan Tipikor Kejati Sumsel berwarna merah muda itu. Para tersangka, terutama maulana Syara’i yang merupakan adik kandung Bupati OKU Selatan Muhtadin Sera’i, berusaha menghindar dari sorotan kamera. Baik kamera foto maupun kamera wartawan televisi. Jika tak bisa menghindar, mereka berusaha menutup wajahnya dengan tangannya.
Bahkan Maulana Sara’i berusaha menutupi wajahnya menggunakan peci berwarna putih. Maulana sama sekali tidak berkomentar sepanjang perjalanan dari ruang penyidik Kejati hingga ke mobil tahanan yang mengangkut dirinya bersama kedua tersangka lain menuju Sel Karantina Rutan Pakjo Klas 1 A Khusus Palembang.
Sekedar mengingat, kasus dugaan korupsi Proyek PU OKU Selatan, atas pembangunan Jalan Jagaraga-Kantor Pemkab OKU Selatan, Jalan sepanjang 14,2 km dengan anggaran APBD 2011 sebesar 35.880.069.000 membuat kerugian negara sebesar Rp 9,5 miliar.
Hal tersebut diketahui setelah pihak Subdit III Tipikor Krimsus Polda Sumsel melakukan penyelidikan atas laporan masyarakat, bahwa dalam pembangunan jalan yang dilakukan pihak pemborong yaitu Maulana Sara’i, banyak didapati kekurangan. Baik volume maupun tahap pengerjaan yang jauh dari spesifikasi yang ditentukan Dinas PU.
Dalam hal ini bukan hanya pihak pemborong, kedua tersangka lainnya yaitu Burhaenedi selaku PPK dan Khaerul Amri selaku PPTK dalam proyek itu juga diduga terlibat dan ikut andil dalam kasus dugaan korupsi dan menikmati hasilnya untuk dirinya pribadi. (vot)
No Responses