PALEMBANG – Maraknya pelayanan public yang kurang baik dan tidak maksimal kepada masyarakat di Sumatera Selatan (Sumsel), menjadikan Perwakilan dari Ombudsman Provinsi Sumsel menggelar pertemuan dengan tema Dulur Ombudsman peran serta masyarakat dalam mengawasi pelayanan, dimana yang hadir dari praktisi akademik, mahasiswa maupun masyarakat. Tidak hanya itu Ombudsman membuka layanan public dengan call center.
Selaku, Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (RI) Sumsel Indra Zuardi mengatakan untuk kegiatan ini pihaknya sengaja mengundang 35 peserta dari perwakilan kalangan unsur masyarakat. Dengan tema dulur ombudsman pihaknya ingin acara ini semua ikut terlibat peran serat dalam program kerja. “Partipasi program ombudsman tidak lain dari dulur-dulur di sekitar. Sehingga mereka mengerti akan pelayanan Sumsel biar peduli. Jangan sampai masyrakat hanya menerima saja. Kita juga memiliki kewajiban untuk memberikan komentar akan pelayanan mereka yang cuek,” katanya.
Lanjutnya, dalam pengaduan pelayanan publik masyarakat khususnya di Sumsel bisa mengakses ke Facebook Ombudsman RI Perwakilan Sumsel, atau bisa Call center 082137373737 dan SMS ke nomor 137. “Jadi kita minta mereka ini peduli jangan malas melapor ke kami. Sehingga kami Ombudsman bisa terdorong pelayanan publik semakin meningkat. Sebab kita ini adalah mitra Sumsel, yang kurang bagus semakin baik. Yang baik semakin lebih baik. Kami menghimbau kepada masyarakat jangan segan-segan melaporkan ke kami nomor tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Selaku narasumber di Dulur Ombudsman dan Wakil Dekan 1 Fisip Unsri Dr Drs Ardiyan Saptawan MSi mengatakan peran serta masyarakat dalam mengawasi publik di Sumsel harus ditingkatkan. “Kita harap adanya layanan seperti Ombudsman sendiri, bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan ini dimulai dari berbagai bidang, yakni Pendidikan, Rumah sakit dan Pertanahan. Apabila layanan publik kurang menyenangkan tentu saja mereka bisa melaporkan masalah baik keluhannya maupun layanan yang kurang menyenangkan,” pungkasnya. (roi)
No Responses