PALEMBANG - Kurangnya kesadaran di kalangan masyarakat mengenai pemenuhan gizi anak, sehingga menimbulkan masalah baru yang saat ini beredar yang dinamakan Stanting. Oleh sebab dalam menuntaskan berbagai permasalahan Stanting ini, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melalui Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS), tidak berhenti menggelar Kampanye Gizi Nasional (KGN) pencegahan Stanting.
Diketahui salah satunya Diskusi Publik, lomba dan kegiatan lainnya. Kaliini dilaksanakan Diskusi Publik Phase Out Program KGN Kab. Banyuasin 2018 di Hotel Raden Jl. Palembang Betung Km 11, Diskusi ini yang merupakan Fase terakhir KGN di Banyuasin ini dibuka langsung oleh Asisten II H M Senen Har Pemkab Banyuasin, Ketua Penggerak PKK Banyuasin Kuryana, Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Dr. Mgs Hakim, Pimpinan Puskesmas, dan Skpd se-Pemkab Banyuasin.
Hal ini disampaikan, Yeni Roslaini sebagai pemateri mengatakan, menurut Hasil survey penantauan status gizi menurut indikator TB di Kabupaten Banyuasin, ada 32,8 persen bayi yang stanting, dan ada 16,6 persen bayi yang tergolong sangat pendek, dan 67,2 persen yang Normal. “Maka dari itulah pencegahan Stanting di Kabupaten Banyuasin ini merupakan tantangan bersama yang perlu dipecahkan, maka dari itu pencegahan stanting ini adalah kewajiban seluruh Pihak, baik Pemerintah Pusat, Daerah dan seluruh element masyarakat,” katanya.
Setelah adanya program KGN di Kabupaten Pencapaian baik dari Kebijakan Daerah hingga aktivasi Posyandu. “Sejak Juli 2017 - Feb 2018 KGN di Banyuasinmencatat berbagai capaian, yakni Pengaktifan Posyandu meningkat 10% karena metode yang digunajan menarik, dan Pelayanan Kesehatan yang aktif seperti Penambahan tablet tambah darah, ketersediaan alat Entrometri,” jelasnya
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuasin Karwana, SE mengatakan, dirinya bersama tim PKK selalu rutin mengkampanyekan tentang kesehatan maupun gizi yang mana bisa menunjang kesejahteraan di kalangan masyarakat. “Saya sangat apresiasi dengan adanya kegiatan seperti ini, memang untuk meningkatkan kesejahteraan itu dimulai dari kesehatan dan pemenuhan gizi bayi usia dalam kandungan,” katanya.
Istri orang nomor satu di Banyuasin ini juga berharap agar stakeholder Pemerintah Kabupaten Banyuasin sering mengadakan kegiatan yang bisa memberikan pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat dan memberikan kesadaran terhadap Masyarakat. “Untuk memberikan kesadaran kemasyarakat itu memang sulit, banyak ibu-ibu banyak yang mau instan saja. Mudah-mudahan disetiap kegiatan OPD bisa menanamkan hal dasar ke masyarakat yang bisa memberikan manfaat ke masyarakat,” pungkasnya. (roi)
No Responses