* SMA 3 Lahat Ditinggal Guru dan Siswa
LAHAT -
Aksi protes siswa SMA Negeri 3 Lahat, terhadap Misriana sebagai kepala sekolah, terus berlanjut. Sekitar pukul 07.30 WIB, Kamis (2/8/18), ratusan siswa dan dewan guru, meninggal sekolah yang berada di Kelurahan Bandar Jaya, Kota Lahat itu. Hanya kepala sekolah, beberapa guru, penjaga sekolah dan satpam, yang masih bertahan.
Kontan membuat sekolah itu sepi tanpa aktifitas belajar mengajar. Meski sempat dituntut mundur dalam aksi demonstrasi besar-besaran, Senin lalu (16/7/18), oleh siswanya, lantaran dituding melakukan pungutan liar dan memecat tujuh guru honorer, kemudian mengangkat guru honorer yang berstatus keluarganya, Misriana menyatakan, tanggal 19 Juli lalu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel sudah turun melakukan pemeriksaan.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari Disdik Provinsi. Proses belajar mengajar harus tetap dilaksanakan. Kalau diminta mundur saya tidak mau, tapi kalau keputusan Disdik Provinsi, saya siap,” katanya. Atas aksi meninggalkan sekolah hari ini, Misriana menyatakan, akan membuat surat pernyataan untuk mengklarifikasi yang dilakukan guru hanya ikut-ikutan atau memang dari hati nurani, untuk disampaikan ke Disdik Sumsel.
Menurut Misriana, sudah mengetahui informasi dari salah seorang siswa, yang dihubunginya sekolah libur/tidak ada aktivitas belajar. Bahkan beredar pesan singkat berantai via SMS (Short Masagge Service), yang menyebutkan Kamis (2/2/18) aktifitas belajar mengajar dilaksanakan di rumah siswa masing-masing, karena dewan guru ke Palembang. Belajar mengajar akan dilanjutkan kembali Jumat (3/8/18). Tanpa disebutkan tujuan dewan guru SMA Negeri 3 tersebut berada di Palembang.
“Untuk siswa dan guru yang tidak hadir tetap dianggap alpa,” tegas Misriana. Dia menegaskan akan mengusut provokator aksi mogok belajar itu. Sebab, sebagai kepala sekolah, dirinya tidak perna memerintahkan hal itu. Misriana mengancam akan membawa provokator aksi tersebut ke Disdik Provinsi Sumsel, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (rif)
No Responses