PALEMBANG -
Di era digital, semua lini termasuk perguruan tinggi harus mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Sehingga nantinya, dapat menghadapi revolusi industri 4.0.
Hal ini menjadi topik utama dalam seminar nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-4/Rakernas Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), di Hotel Aryaduta, Jumat (9/2/18).
Di era zaman now, perguruan tinggi harus meningkatkan kemampuan daya saing para tenaga pengajar dan dosen yang mumpuni dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
‘’Apalagi kemajuan dunia digital yang mengalami perubahan begitu cepat, di era zaman now,’ujar Ketua Umum Aptisi, Budi Djatmiko dalam sambutannya.
Sedangkan Menteri Ketenagakerjaan RI, Hanif Dhakiri mengatakan, lulusan perguruan tinggi harus siap dengan revolusi industri 4.0.
“Kami menargetkan peningkatan kualitas tenaga terampil di Indonesia setiap tahunnya sebanyak 3,5 juta tenaga terampil. Saat ini kita punya 55 juta, dan target tahun 2030 kita cetak 135 juta tenaga terampil untuk menghadapi revolusi industri 4.0,”ujarnya.
Lanjutnya, pekerjaan rumah (PR) bagi Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas alumni jangan sampai menciptakan lulusan yang under kualifikasi.
Setidaknya ada 750 ribu angkatan kerja lulusan perguruan tinggi yang bekerja di perusahaan. Target angkatan kerja baru sebanyak 10 juta per tahun.
’’Maka perguruan tinggi harus bersaing di pasar kerja jangan sampai menimbulkan pengangguran muda,” tambahnya.
Lanjutnya, saat ini, Indonesia masih berada di peringkat 16 ekonomi terbesar di dunia. “Kita akan optimalkan potensi lulusan perguruan tinggi supaya kita masuk 7 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia tahun 2030,”ungkapnya.
Ketua Aptisi IIA Sumsel Babel, Drs M Helmi MS didampingi Wakil, Dr H Abdul Shobur SH MM mengatakan, tujuan kegiatan ini dalam rangka membahas permasalahan krusial yang dihadapi perguruan tinggi swasta se-Indonesia dan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan era revolusi Industri 4.0.
Aptisi seluruh Indonesia terdiri dari 34 provinsi memiliki agenda tiap enam bulan yaitu Rakernas/Rapat Pleno Pengurus Pusat Aptisi Se- Indonesia Untuk masa bakti 2016-2020.
‘’Rakernas ke 4 tuan rumahnya Palembang, jadi kita sebagai penyelenggara,”ujar Helmi.
Selain itu, Sabtu (hari ini, red) dilaksanakan city tour bersama peserta melihat bagaimana perkembangan Jakabaring dalam rangka mendukung suksesnya Asian Games di Palembang.
Mantan Ketua DPR RI, Dr H Marzuki Alie SE MM yang juga Rektor Universitas IGM menambahkan, era zaman now menuntut perguruan tinggi menerapkan sistem pembelajaran secara online atau kuliah jarak jauh.
“Selain itu dengan memperbanyak sertifikasi dosen (Serdos) untuk meningkatkan mutu dosen,’urainya.
Seminar diikuti 400 anggota Aptisi pusat dan wilayah, dengan keynote speaker Wapres Jusuf Kalla. Hadir juga Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Mantan Menko Ekuin Rizal Ramli, Staf Ahli Menristekdikti Prof Paulina Pannen, Koordinator Kopertis Wilayah II Prof Slamet Widodo, dan kalangan rektor. (del/ran)
No Responses