BANYUASIN - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) meninjau langsung lokasi Cagar Biosfer atau cagar wisata berada di Sei Sembilang Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Banyuasin, Sabtu (28/7/2018).
Kehadiran 124 Ilmuwan dunia ini, sebelumnya menetapkan kawasan Sei sembilang sebagai warisan dunia di bidang agrowisata dan keragaman hayati.
Kepala Desa Sungsang 4 Romi Adi Candra, dalam kesempatan itu, mengatakan, sebelumnya Desa Sungsang 4 terpilih satu- satunya sebagai warisan dunia, dimana secara geografis Sei Sembilang memiliki agrowisata yang memukau di dunia internasional.
“Alhamdulillah, ini dampak positif dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Unesco di Hotel Novotel Palembang, Rabu (25/7/2018) kemarin. Beberapa orang perwakilan dari 124 Ilmuwan dunia merasa tertarik dengan keindahan alam Sei Sembilang,” Kata dia.
Sambung dia, Sei Sembilang satu di antara tiga pulau terbaik di seluruh Indonesia. Mulai dari keindahan alam dan hayati serta makanan khas berbahan baku udang hasil tangkapan nelayan desa.
Dalam kesempatan itu, Beberapa peserta dari negara tergabung dalam Unesco hadir secara langsung melihat kondisi Sei Sembilang.
“Mereka hadir untuk meneliti dan melihat langsung panorama Sei Sembilang, tak hanya itu saja mereka berkesempatan langsung untuk mencicipi makanan khas warga desa, yaitu pempek udang, kemplang udang, terasi udang, kecap udang, hingga abon ikan sembilang. Ikan sembilang ini hanya ada satu satunya di Perairan Sungsang, sehingga makanan ini menjadi menu andalan,” kata pria murah senyum ini.
Pengelolaan makanan khas Sungsang ini, disponsori oleh UMKM Desa Sungsang 4. Dengan memanfaatkan ibu rumah tangga berbasis ekonomi kerakyatan. (her)
No Responses