Sekayu - Oknum Seketaris Desa (Sekdes) Desa Rukun Rahayu, Kecamatan Sungai Keruh, Muba Anjas bin Arman (38), warga Teladan, Kelurahan Balai Agung, Sekayu, ditangkap Satres Narkoba Polres Muba. Pasalnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini, diduga sebagai pengedar narkoba.
Pria ini dibekuk di rumahnya, Selasa (31/03), pukul 17.00 WIB, dengan barang bukti ganja 8 paket, 1 linting ganja, pirek, 2 plastik diduga bekas sabu, seperangkat alat hisap alias bong, dan timbangan digital merk CHQ. Anjas ditangkap bersama Ahmad (28), warga Sekayu, yang diduga sebagai kurirnya.
Kapolres Muba AKBP Akhmad Ihsan, melalui KBO Satres Narkoba Iptu Elyas mengatakan, penangkapan Sekdes berkat penyelidikan anggotanya, dan informasi dari masyarakat. Ketika rumahnya digerebek, Anjas sedang berada di rumah. Saat digeledah, ditemukan barang bukti narkoba. ‘’Makanya kita duga oknum Sekdes ini sebagai pengedar narkoba,” ujar Elyas.
Dikatakan Elyas, tersangka Ahmad sendiri diamankan, saat berkunjung ke rumah Anjas, saat anggota melakukan penggerebekan. Karena mencurigakan, Ahmad diperiksa, hingga ditemukan barang bukti pirek dalam kantong celananya. ‘’Ahmad diduga sebagai kurirnya Anjas,” jelas mantan Kapolsek Plakat Tinggi ini, ditemui kemarin (01/04).
Diakui Elyas, selain mengamankan keduanya, anggotanya juga membekuk Aris bin Yusuf Baijuri (32), warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Lawang Wetan, Muba. Aris ditangkap di salah satu kafe di Jalan Sekayu – PALI, Kabupaten Muba, Selasa (31/03), pukul 12.00 WIB. ‘’Darinya disita 10 paket kecil sabu, dan uang tunai Rp 100 ribu diduga hasil penjualan narkoba,” tambah Elyas.
Sedangkan tersangka Anjas sendiri dihadapan polisi yang memeriksanya mengaku, kalau narkoba itu didapatnya dari seorang temannya berinisial Wwn. ‘’Aku ambil barang itu dari dio (Wwn,red) Pak,” terangnya.
Sementara tersangka Aris sendiri mengatakan mendapatkan narkoba itu dari salah seorang Bandar di Desa Ulak Paceh, Kecamatan Lawang Wetan, Muba. ‘’Aku dapat barang dari uwong di Ulak Paceh berinisial Com (DPO),” tandasnya.
#Geledah Kantor Tapem Mura
Sementara itu, diam-diam Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) dan Satuan Polisi Pamong Praja Musi Rawas (Sat Pol PP Mura), Rabu (01/4), sekitar pukul 13.00 WIB, melakukan penggeledahan Kantor Tata Pemerintahan (Tapem) setempat.
Aksi penggeledahan itu sengaja dilakukan pasca diringkusnya dua oknum pegawai Tapem, Kristiandi (37) dan Arianto (29), yang diduga kerap melakukan transkasi narkoba.
Dari dua ruangan plus aula yang digeledah, tidak ditemukan sabu-sabu atau narkoba jenis lainnya. Namun petugas menemukan korek api dan pipet yang sudah dimodifikasi, di meja kerja tersangka Kristiandi. Selanjutnya korek dan pipet modifikasi itu diserahkan ke Kepala Bagian Tapem.
Hal itu diakui Seketaris BNK Mura Hendra Amoer, kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, pengeledahan yang dilakukan di Kantor Tapem atas permintaan dari Kabag Tapem, melalui Kasat Pol PP. “Mereka melakukan koordinasi dengan BNK, lalu dilakukan penggeledahan ini tidak ditemukan Barang Bukti (BB) alat mengkonsumsi narkoba yang lengkap, tetapi sudah mengarah kesana,” ujar Hendra.
Dikatakan Hendra, pengeledahan seharusnya dilakukan sebelum ada oknum pegawai Tapem dibekuk polisi sebagai langkah pencegahan. Sehingga penyalagunaan narkoba dapat ditangulangi. “Hari ini baru Kabag Tapem yang meminta kantornya digeledah, agar jangan sampai dijadikan tempat penyalagunaan narkoba, saya berharap pimpinan SKPD lainnya dapat mengikuti langkah yang telah dilakukan Kabag Tapem,” ujarnya.
Ditambahkan Hendra, dengan tertangkapnya dua oknum pegawai Tapem oleh Sat Narkoba Polres Mura, diharapkan menjadi perhatian pengambil kebijakan. Bahwa pengawasan disiplin pegawai dilakukan oleh pimpinan Satuan Kerja Perangakat Daerah (SKPD), sesuai dengan pasal 86 Undang-Undang (UU) No.5/2014 tentang disiplin pegawai. Termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.21/2013 tentang fasilitas pencegahan masalah narkotika.
“PNS wajib mematuhi aturan disiplin dan instansi pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS,” tegasnya.
Terpisah, Kabag Tapem Mura Rehal Ikmal, mengatakan penggeledahan yang dilakukan BNK atas permintaan dirinya. Karena pasca tertangkapnya kedua pegawai Tapem banyak selentingan tentang bagian yang dipimpinnya itu.
“Saya minta kantor Tapem disterilkan sehingga tidak ada penyalagunaan narkoba yang dilakukan disini,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua oknum pegawai di bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura), tertangkap tangan melakukan transaksi narkoba. Kedua oknum tersebut, Kristiandi (37), warga Jalan Kutilang, RT 001 Kelurahan Marga Mulya, Lubuklinggau, dan rekannya yang masih berstatus honorer di Tapem, Arianto (29) warga Lorong Muhamaddiyah, Lubuklinggau.
Bersama keduanya polisi berhasil mengamankan Barang Bukti (BB) berupa sepaket sabu-sabu seharga Rp 300 ribu, tiga unit Hanphone (HP), berikut sepeda motor Yamaha RX King, BH 3251 GP warna perak. Sementara seorang penjual/kurir sabu yang mengantarkan BB tersebut berhasil lolos dari sergapan polisi. Penyergapan itu terjadi di pinggir jalan Desa D Tegal Rejo, Kecamatan Tugumulyo, Mura, Selasa (31/3) sekitar pukul 17.30 WIB. (omi/yat)
No Responses