*Ajakan TNI Terhadap Warga dan ASN
MUARA ENIM - Kementrian Pertahanan Republik Indonesia menyampaikan sosialisasi di Kabupaten Muara Enim. Itu untuk memberikan pemahaman bahaya ancaman negara kepada masyarakat dan aparatur sipil negara (APN) lingkup Pemkab Muara Enim.
Sosialisasi tersebut dikemas lewat Seminar Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) Kementerian Pertahanan yang digelar di Ballroom Hotel Grand Zuri Kabupaten Muara Enim, Rabu (4/4/18).
Melalui ini, kementrian pertahanan RI mengungkapkan negara sedang menghadapi ancaman non-militer. Antara lain berkaitan dengan ideologi pancasila, politik, ekonomi dan sosial budaya, selain itu juga peredaran narkoba, kesehatan dan keselamatan umum serta Karhutla juga menjadi ancaman bagi negara yang patut diwaspadai.
“Itu merupakan ancaman non-militer yang harus kita bahas sinergi bersama antara Pemerintah dan stake holder terkait mulai dari daerah, provinsi hingga pusat,” ujar Kolonel Inf. Jefri selaku perwakilan Kementerian Pertahanan saat menyampaikan seminar.
Dia mengatakan pertahanan yang mutlak dimiliki oleh TNI, tetapi warga sipil perlu membekali dirinya dalam hal bela negara. Menurutnya ada 2 jenis keamanan negara, pertama militer dan kedua non militer.
“Pertahanan bukan hanya urusan TNI, bila ancaman militer yang melayani adalah TNI, jika non militer yang melayani adalah pemerintah, tapi terkadang ancaman yang terbesar berasal dari non militer,”paparnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin membentuk masyarakat menjadi seorang yang paham akan pertahanan dan keamanan negara. “Seorang mempertahankan negara tidak mesti menjadi TNI, warga sipil pun ikut berperan untuk mempertahankan kedaulatan negara,”paparnya.
Sementara dalam sambutannya Asisten I Setda Pemkab Muara Enim, Teguh Jaya mengatakan selama ini pemahaman orang awam tugas mempertahankan negara adalah milik TNI. Namun nyatanya semua warga masyarakat berperan aktif untuk mempertahankan negara.
“Warga sipil seperti kita harus bisa ikut serta mempertahankan kedaulatan negara, karena tugas ini bukan cuma dibebankan kepada TNI,”jelasnya.
Teguh memaparkan sering sekali dalam kehidupan masyarakat sekarang beredarnya informasi yang bohong (hoak) yang bersifat mengadu domba kedaulatan bangsa, yang bersifat mengintervensi suatu ras, suku dan agama. (luk)
No Responses