10 ULU-Transaksi pembelian ikan asin dalam partai banyak terjadi di pasar 10 Ulu. Tidak banyak yang tahu jika di pasar ini banyak agen penjual ikan asin di kota Palembang.
Ikan asin menjadi menu masakan berbeda bagi para pencinta kuliner, rasa asin yang didapat dari hampir semua jenis ikan memberikan sensasi makan berbeda. Jenis ikan yang diolah dan dijual menjadi ikanasinpun sangat beragam, untuk penjualannya dapat dilakukan dalam partai banyak.
“Kita jual eceran namun tetap hitungan perkilogram ataupun ½ kilogram. Karena sistem kita adalah partai banyak, kebanyakan disini pedagang jual sistem kardusan,” ujar Nurdin salah seorang pemilik agen ikan asin di pasar tersebut.
Harga yang dibandrol untuk pembelian partai banyak ini tentunya akan berbeda. Selisihnya sekitar Rp5000 hingga Rp10 ribu perkilogram. “Setiap kardus beratnya berbeda- beda, nanti akan dilakukan lagi negosiasinya kepada pembeli,” jelasnya.
Lanjut Nurdin, biasanya pembeli dalam partai banyak merupakan pedagang yang berasal dari daerah seperti Muara Enim.
“Karena mereka mau jual lagi, hemat Rp10 ribu atau rp5 ribupun dihitung- hitung sangatlah lumayan,” paparnya.
Meskipun demikian, Nurdin mengaku penghasilannya setiap bulan tidak menentu. Setiap harinya selalu berubah- ubah. “Tergantung juga sama pasaran, karena kita ini rata- rata menjual sistem kardusan atau partai banyak,” ujarnya.
Mengenai harga, Nurdin mengungkapkan setiap jenis ikan asin tentu berbeda. Untuk ikan teri saja dibandrol dari harga Rp 40ribu - Rp45 ribu/ kilogram, ikan asin pedo dari Rp40 ribu- rp45 ribu perkilogram, ikan asin sampah kukus dari Rp 20ribu- rp 24 ribu perkilogram, Ikan asin kepala batu Rp20 ribu/ kilogram.
“Udang rebon juga kita jual, lalu ada ikan asin cumi, ikan asin gabus, dan beberapa ikan jenis besaran lainnya seperti ikan gabus, ikan laut lainnya yang diolah menjadi ikan asin dan dijual di sini. Harganya juga beragam dari Rp40 ribu bahkan hingga Rp60 ribu/ kilogram,” terangnya.
Nurdin mengaku, ikan asin yang dijualnya berasal dari banyak sumber tidak hanya dari pengolahan di Palembang saja. Namun ada juga didatangkan dari pulau Jawa, Lampung, Medan dan Padang. “Untuk hasil dari Medan dan Padang seperti teri medan dan teri padang harga sedikit mahal dari harga teri asal lokal atau dari Jawa dan Lampung. Kita sendiri tidak mengetahui jelas apa penyebabnya,” tutupnya. (nik)
No Responses