LAHAT - Idul Fitri 1439 hijriah memang masih tiga bulan lagi, tapi Ditlantas Polda Sumsel sudah bergerak terkait kesiapan langkah awal operasi ketupat. Memperhatikan kelancaran lalu lintas arus mudik, hingga keselamatan pengendara.
Rupanya, Jembatan Endikat, penghubung Kabupaten Lahat-Kota Pagaralam, yang lantai ambruk, jadi sorotan Ditlantas Polda Sumsel. Mengingat jembatan yang saat ini berlantai kayu itu, hanya bisa dilalui satu jalur saja. Padahal jadi jalur keluar masuk angkutan sembako, antar wilayah.
“Saat lebaran, arus mudik pasti meningkat. Ini jadi atensi bagi pemerintah daerah setempat. Kita saja sudah mikirnya sejak sekarang,” ujar Kompol Andi Baso Rahmat, Kasubbag Renmin Ditlantas Polda Sumsel, di sela-sela supervisi ke Satlantas Polres Lahat.
Untuk mengantisipasi kian parahnya jembatan, hingga masa perbaikan. Satlantas Polres Lahat rupanya sudah mengambil langkah. Pemasangan imbauan larangan melintas bagi kendaraan diatas 50 ton, sudah terpasang. Bahkan dalam sepekan ini, empat anggota perhari diperbantukan mengajak sekitar jembatan.
“Untuk kendaraan beban berat diatas 50 ton, kita sarankan pada pemilik usaha melakukan lintas ganti . Jadi bongkar muat sebelum melintasi jembatan,” kata, Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi SIK, melalui Kasat Lantas, AKP Dani Prasetya SIK.
Ditanya soal pengalihan jalur, Dany menuturkan, jalan Gumay penghubung Kota Pagaralam, hanya bisa untuk kendaraan pribadi saja. Karena jalan yang sempit, kurangnya rambu, serta belum adanya lampu jalan. Jalan Gumay tidak bisa dilalui kendaraan tonase besar.
“Kondisi ini sudah kita sampaikan ke Balai Besar. Anggota sudah kita perbantukan, untuk mengatur lalu lintas di Jembatan Endikat,” tutur Dany. (rif)
No Responses