*RSUD Empat Lawang Terbengkalai
EMPAT LAWANG - Gedung Rumah Sakit Daerah yang gagal difungsikan di Desa Terusan Baru, Kecamatan Tebing Tinggi merupakan salah satu aset negara yang terbengkalai. Kini bangunan tersebut bak jadi rumah hantu, karena bertahun-tahun bangunan yang menghabiskan dana belasan miliar tersebut tidak pernah sama sekali difungsikan.
Keberadaan gedung yang harusnya menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat Empat Lawang itu, terkesan mubazir dan menghabiskan uang rakyat. Warga setempatpun menyesalkan pembangunan gedung yang dibangun dengan dana APBD provinsi 2007-2008 itu, tidak ada kejelasan.
Melihat kondisinya sekarang ini, wargapun menyebut “gedung hantu”. Apalagi di sana-sini sudah banyak kerusakan, seperti bagian pintu dan jendela yang banyak pecah, lantai keramik sudah hancur, hingga sebagian besar keramik tidak lagi terpasang. Mirisnya kondisi bangunan ini, warga setempat berharap agar kedepannya pemerintah memfungsikan gedung yang sudah dilimpahkan ke Pemkab Empat Lawang itu untuk digunakan menjadi bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
H Muhayan, salah seorang tokoh masyarakat desa setempat, siap menghibahkan tanah untuk pelebaran jalan menuju ke lokasi gedung bila nantinya difungsikan.”Sayang, puluhan tahun tidak difungsikan, hingga sudah jadi gedung hantu. Sangat disayangkan, belasan miliar rupiah uang negara habis sia-sia, tanpa ada manfaat bagi rakyat,” sesal Yanto, salah seorang warga setempat.
Sementara itu, terbengkalainya bangunan gedung RSUD Empat Lawang di Desa Terusan Baru, Kecamatan Tebing Tinggi yang merupakan aset daerah belum sepenuhnya mendapat perhatian serius dari Pemkab Empat Lawang.
Alihfungsinya gedung yang dibangun dengan APBD Provinsi Sumsel dan sharing Pemkab Empat Lawang puluhan milyar tersebut hanya sebatas wacana. Alih-alih Pemkab Empat Lawang penyebabnya, karena salah perencanaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Empat Lawang, H Edison Jaya kepada Palembang Pos saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (5/4/18) mengakui bila kondisi gedung yang perencanaan awalnya untuk gedung RSUD Empat Lawang itu kondisinya sekarang ini terbengkalai. Pembina ASN ini menyebut, hal ini karena kesalahan perencanaannya, karena tidak memperhatikan tempat ataupun letak pembangunan gedung itu sendiri.
“Itu karena kesalahan perencanaannya, dimana lokasinya tidak strategis dan aksesnya tidak mendukung. Seharusnya, pembangunannya mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya lokasinya, mesti strategis dan akses jalannya mendukung,” ungkapnya.
Ditambahkannya, meski diakuinya dirinya sendiri belum tahu persis lokasinya, namun sedikitnya dirinya mengetahui permasalahan itu timbul setelah gedung yang dibangun di atas lahan hibah masyarakat itu tidaklah mendukung untuk RSUD setelah selesai dibangun, yang mana akses jalannya yang tidak memungkinkan, lantaran tidak ada titik temu pembebasan lahan warga yang ada didepannya untuk pembangunan jalan, sebagai akses keluar masuk menuju lokasi.
“Bangunan itu sudah lama ada sebelum saya mulai bertugas di sini, saya yakin kalian wartawan lebih mengetahui historisnya. Tapi, sedikit yang saya ketahui permasalahannya itu tinggal akses jalannya, karena pembebasan lahan dengan warga untuk pembangunan jalannya tidak ada titik temu,” terangnya. (cw09)
No Responses