PALEMBANG - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menegah Pertama (SMP) sederajat sudah mulai dilaksanakan dari 9-12 Mei nanti. Namun ada yang berbeda saat ujian di SMP 22 filial di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pakjo. Dari 13 perserta UN, hanya enam yang ikut UN. Sisanya, 7 peserta tidak hadir lantaran mereka sudah dinyatakan bebas.
Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kelas 1 Pakjo Palembang, Endang Lintang Hardiman mengatakan, peserta UN di LPKA khususnya di SMP Negeri 22 sekolah filial terdapat 13 Andikpas. Namun yang mengikuti pergelaran UN ini hanya enam siswa dan sisanya lagi absen.
“Soalnya 7 peserta yang tidak hadir ini memang sudah beberapa bulan ini bebas dari LPKA. Tapi kami masih memantau pergerakan pendidikan anak tersebut, mengingat selama mereka berada disini kami sudah memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak ini,” bebernya.
Endang menambahkan, melihat pendidikan sekarang berdasarkan jenjang tamatan atau sebuah ijazah tentu, sangat mempengaruhi mereka untuk kedepan. Apalagi, selama berada disini mereka yang putus sekolah bisa bersekolah kembali.
“Walau mereka sudah bebas dari LPKA, pihaknya berharap jangan sampai anak-anak ini putus sekolah, karenakan dalam melamar pekerjaan atau Perguruan Tinggi minimal harus mempunyai ijazah SMA,” ungkapnya.
Buat enam peserta tersebut, menjawab soal-soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan waktu yang cepat. “Sebelumnya andikpas ini terus dilatih menjawab kisi-kisi soal UN SMP. Jadi andikpas ini sudah terbiasa akan soal-soal ini,” bebernya.
Salah satu peserta UN Andikpas, Rian mengatakan, dirinya tidak mengalami kesulitan dalam menjawab soal. Soalnya, persiapan ini sudah secara baik dengan terus belajar di kamarnya. Semuanya bisa dijawab dengan baik.
“Saya harap bisa lulus dengan nilai terbaik,” kata Rian yang terjerat kasus narkoba dengan masa tahanan bersisa lima bulan lagi. (roi)
Siswa serius mengerjakan soal dengan sistem UNBK. Foto : koer/Palembang pos.
No Responses