PALEMBANG-
Sebanyak 79.396 keluarga di Palembang mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kemarin (23/2/2017). Nantinya, bantuan tersebut akan diberikan kepada pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dimodifikasi menjadi kartu debet combo multifungsi dengan sistem e-wallet, serta kartu ATM Tabunganku yang terintegrasi.
Walikota Palembang H Harno Joyo menuturkan, program ini sangan bermanfaat untuk masyarakat. Masyarakat tentu akan terbantu untukmendapatkan beras yang dapat ditukarkan dengan kartu yang sudah disiapkan. Sama seperti program bantuan lainnya, ini bisa menjadi sarana untuk membantu warga yang kurang mampu.
“Namun kami berharap 79.396 Keluarga yang mendapat bantuan BPNT terdorong bukan hanya semata- mata dibantu tapi tahundepan harus naik tingkat member bantuan,” papar Harno usai meresmikan implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kemarin (23/2/2017).
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk yang telah ditunjuk menjadi mitra pemerintah untuk menyalurkan bantuan nontunai dengan menggunakan sistem perbankan. “Hari ini kita resmi mengimplementasikan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serentak di 44 kota di Indoneisa, salah satunya di Palembang,” papar Wakil Pemimpin Wilayah Operational BRI Palembang, Sunar Hartono.
Dia menambahkan, untuk Kota Palembang sendiri BRI akan menyalurkan BPNT ini kepada 79.396 keluarga. Dimana program ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dari system subsidi pangan, seperti penyaluran beras sejahtera (rastra).
Dalam program ini penerapannya memakai akses e-Warong, Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Bulog atau agen perbankan yang ditunjuk pemerintah. Sifatnya, penyaluran bantuan ini menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dimodifikasi menjadi kartu debet combo multifungsi dengan sistem e-wallet, serta kartu ATM Tabunganku yang terintegrasi.
“Nantinya semua bantuan sosial hanya menggunakan kartu dan kelak metode itu bisa diterapkan untuk mendukung program pemerintah dalam berbagai penyaluran bansos atau program subsidi lainnya,” terangnya.
Sejauh ini, dia mengungkapkan BRI diperkuat oleh 373 agen Brilink yang tersebar di Kota Palembang di mana secara prinsip, agen tersebut telah tersebar di setiap kelurahan. “Kuota bantuan sebesar Rp 110 ribu/bulan kepada setiap masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KMP) atau setara dengan 10 kilo beras dan dua kilo gula. Dana ini tidak bias ditunaikan,” terangnya.
Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, ujar Sunar, dengan penyaluran bantuan sosial dan subsidi secara nontunai, maka pengawasan, pemantauan akan lebih mudah dan sekaligus memenuhi syarat penyaluran tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah serta memberdayakan inklusi keuangan.
Sementara itu, Perum Bulog Divre Sumatra Selatan dan Bangka Belitung memastikan stok beras maupun gula untuk program bantuan pangan non tunai di Palembang tersedia hingga dua bulan ke depan. Plt Kepala Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel, Defrizal, mengatakan pihaknya telah menyiapkan stok beras sebanyak 800 ton dan gula sebanyak 150 ton untuk bulan pertama penyaluran BPNT.
“Sekarang kita baru menyediakan dua komoditas pangan untuk program itu, namun tidak menutup kemungkinan jenisnya bisa ditambah seperti tepung terigu maupun minyak goreng,” papar Defrizal.
Masih dikatakan Defrizal, KPM sendiri dapat mengambil bantuan nontunai itu di rumah pangan kita (RPK) yang dikelola oleh Bulog ataupun agen bank yang ditunjuk. Saatterdapat 470 RPK yang tersebar di Kota Palembang dan siap melayani KPM yang akan melakukan transaksi dengan kartu keluarga sejahtera (KKS) itu.
“Kami menargetkan dapat memperluas penyaluran bantuan pangan nontunai dengan meningkatkan jumlah saluran rumah pangan kita sebanyak 1.000 unit sepanjang 2017 di Palembang. Sebenarnya banyak yang mengajukan untuk mendapatkan bantuan, namun target kita dibataskan dahulu,” pungkasnya. (nik)
No Responses