PALEMBANG – Sesuai perkembangan zaman teknologi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) kota Palembang berencana menerapkan Kantin Sekolah Elektronik (KSE) di sekolah Palembang. Tujuan dibuat KSE untuk menjaga pola jajanan dan gizi para pelajar di sekolah, serta memanfaatkan perkembangan teknologi atau yang lebih dikenal sekolah digital.
Diketahui, ada 8 sekolah yang akan menerapkan KSE diantaranya ditingkat SDN 117, SDN 179, kemudian di SMPN 54, SMPN 1, lalu di SMAN 1, SMAN 5, SMKN 3 dan SMKN 2 Palembang.
Ditemui usai memberikan sambutannya, Sekretaris Disdikpora Palembang, Karim Kasim mengatakan saat ini Disdikpora Palembang diajak bekerjasama dalam penerapan aplikasi KSE, di mana ini sebagai awal sekolah menuju sekolah digital melalui KSE. “Nantinya setiap individu yang ada di sekolah seperti kepala sekolah, tenaga pendidik, siswa, pegawai sekolah maupun pengelola kantin sekolah mulai dari SD/SMP/SMA/SMK harus menguasi penggunaan Informasi Teknologi (IT),” katanya.
Dari seleksi yang siap dalam KSE, ada delapan sekolah sebagai pilot project untuk implementasi KSE, yakni dari SD, ada dari SDN 117, SDN 179, di SMP nya ada dari SMPN 54, SMPN 1, dan untuk SMA/SMK ada dari SMAN 1, SMAN 5, SMKN 3 dan SMKN 2 Palembang. “Kita berharap kepada sekolah terpilih bisa mengimbaskan juga kepada sekolah di sekitarannya,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Executif Officer (CEO) KSE, Ahmad Wahyu mengatakan Palembang adalah kota pertama di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang melaksanakan program KSE, sebelumnya ada empat kota yang sudah menerapakan KSE. “Wilayah kota Palembang sendiri pihaknya telah memilih delapan sekolah tersebut, karena sarana dan prasarannya sudah sangat siap. Makanya kita berharap penerapan program KSE, akan berjalan per Januari 2017 khususnya di seluruh sekolah di Palembang,” katanya.
Manfaat penerapan KSE ini adalah untuk menjaga pola jajanan yang boros, serta memperbaiki gizi makanan yang dijajankan di kantin sekolah. “Nantinya juru masak di kantin sekolah akan didampingi oleh ahli gizi, karena kami juga sudah bekerja sama dengan pihak ahli gizi Indonesia. Sehingga setiap harinya di kantin sekolah akan menjaga kandungan gizi dari makanan yang dijual oleh pengelola kantin,” ungkapnya.
Penerapan KSE sebetulnya menggunakan sistem ‘free order’, dimana makanannya bisa dipesan satu hari bahkan satu bulan sebelum pengambilannya. Selain itu, sistem pembayarannya menggunakan kartu top up, layaknya seperti kartu kredit yang saldonya bisa diisi melalui koperasi sekolah. “Sekolah yang sudah menerapkan KSE tidak ada lagi peredaran uang cash di kantin, sehingga anak-anak tidak akan jajan sembarangan. Orangtua pun bisa memantau apa saja yang dimakan anaknya. Aplikasi ini bisa diakses dengan smartphone yang bisa didownload melalui playstore. “Sehingga menu makanan anaknya selama ia bersekolah, akan dapat diatur oleh orangtuanya tanpa harus datang ke sekolah,” bebernya.
Selain itu, Kepala SMK 3 Palembang Hernawati mengatakan dirinya sangat menyambut baik dengan aplikasi ini. Apalagi program ini masih baru pihaknya akan menyosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa dan orangtuanya. “Kita akan mengumpulkan pihak komite serta orang tua siswa untuk menjalankan program tersebut. KSE juga bisa menjaga pola makanan para siswanya, apalagi dengan aplikasi tersebut penggunaan uang jajan mereka bisa terkoordinir,” pungkasnya. (roi)
No Responses