PALEMBANG-Sebanyak 200 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Palembang Bersatu (AMPB), Selasa (31/1) menggelar aksi demonstrasi di halaman Markas Kepolisian Daerah (Mapolda).
Adapun tuntutan yang dibawa oleh masa aksi tersebut yaitu meminta kepada pihak kepolisian untuk membubarkan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Front Pembela Islam (FPI). “Bubarkan Ormas FPI, bubarkan ormas-ormas radikal, yang menyulut untuk memecah belah bangsa ini,” ujar Koordinator Aksi, Reza Mardiansyah.
Reza mengatakan, pihaknya meminta agar fpi dibubarkan karena fpi dinilai pihaknya adalah Ormas yang telah mengusik ketenangan warga hingga memecah belah antar kelompok yang berbeda. “Kami tidak ingin ada perpecahan, Indonesia selama ini damai dan sejahtera. Bersusah payah kita menjaga ketenangan itu, tiba-tiba mereka akan menghancurkannya, jelas kita tolak,” katanya.
Reza juga menegaskan, bila warga Palembang anti terhadap FPI bukan berarti anti Islam, dan untuk NKRI harga mati. “Seorang Habib Rizieq harus dituntut, dia itu dilahirkan dirangkai kericuhan, dia dirangkai untuk membasmi ormas-ormas pro reformasi. Selama ini kami diam, bukan berarti kami tidak perduli,” ungkapnya
Untuk urusan agama merupakan perkara sensitif, apalagi untuk Allah SWT dan Nabi kami siap jihad. “Ormas ini telah mencoreng agama kami, agama jadi dibenci dan terror, semua orang dikatakan kafir, apakah seperti itu. Bukankah pola santun diajarkan untuk dakwah, bahkan Walisongo menyebarkan dengan wayang, dan khutbah isi pun menyampaikan ajakan tauhid,” ujar Reza.
Sementara itu, Kabid Humas Kombes Pol Cahyo Budi Siswanto dan Karo Ops Kombes POL Iskandar MZ, menegaskan pihaknya mempersilahkan warga untuk menyuarakan aspirasinya melalui aksi damai. “Terimakasih sudah memberikan aspirasi dengan tertib, bila akan melapor tolong berikan polisi dengan melengkapi bukti-bukti yang terkait, kalau ada hal terjadi di jalan biar kami yang mengatasi. Biar tidak timbul persoalan baru,” katanya singkat.
Terpisah Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Sumsel, Habib Mahdi Sahab, terkait demo terhadap FPI dipersilahkan untuk menyampaikan aspirasinya sesuai hati nurani. “Silahkan sampaikan suaranya, karena kitakan demokrasi, masyarakat diberi kebebasan untuk itu. Terpenting peserta mengerti dan memahami apa yang menjadi tuntutan, bukan atas kepentingan tertentu,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, bagi para ibu dan anak-anak yang ikut berdemo, memang benar-benar mewakili seluruh element masyarakat. “Ya bukan karena ada imbalan atau hal lainnya. Mudah-mudahan murni dari hati nurani apa yang mereka sampaikan,” ujarnya.
Habib mahdi juga mempersilahkan para pendemo yang akan melaporkan Habib Rizieq karena pada saat ceramah di BKB Palembang beberapa waktu yang lalu dinilai ada unsur memprovokasi. “Beliau Habib Rizieq tidak akan gentar, beliau itu taat pada hukum. Akan di laporkan di mana pun siap. Soal isi ceramah beliau, untuk di telaah apakah ada unsur yang membahayakan, dan FPI akan membela para ulama,” tukasnya.
Berdasarkan Pantauan Palembang Pos, sejumlah pemuda hingga ibu rumah tangga dan remaja tidak mau ketinggalan, untuk terlibat dalam demo mendesak pembubaran ormas tersebut. Pihak kepolisian gabungan Polresta, Polsek dan Polda juga berjaga-jaga, mengawal jalanannya aksi unjuk rasa damai itu.
Sejumlah spanduk dibentangkan yang isinya, ketidak simpatikan mereka terhadap FPI, salah satunya Anti FPI bukan berarti Anti Islam.
Massa berjumlah sekitar 200 orang yang menyataka dirinya adalah AMPB merupakan gabungan dari tiga ormas di Palembang yaitu Barisan Penegak Trisakti Bela Bangsa, Banteng Indonesia Sumatera Selatan dan Forum Satria Mandiri. (adi)
Massa Demo Tuntut Bubarkan FPI
PALEMBANG-
Tuntutan pembubaran terhadap ormas Front Pembela Islam (FPI), Selasa (31/01) pukul 10.00 WIB, digelar ratusan massa, mengatas namakan Aliansi Masyarakat Palembang Bersatu. Mereka menilai FPI, ormas yang mengusik ketenangan warga hingga memecah belah antar kelompok yang berbeda.
Massa berjumlah sekitar 200 orang, merupakan gabungan dari tiga ormas di Palembang. Baik dari Barisan Penegak Trisakti Bela Bangsa, Banteng Indonesia Sumatera Selatan dan Forum Satria Mandiri, berjalan dari RRI dan berkumpul di depan gerbang Polda Sumsel.
Pantauan Palembang Pos, sejumlah pemuda hingga ibu rumah tangga dan remaja tidak mau ketinggalan, untuk terlibat dalam demo mendesak pembubaran ormas tersebut. Pihak kepolisian gabungan Polresta, Polsek dan Polda juga berjaga-jaga, mengawal jalanannya aksi unjuk rasa damai itu.
Sejumlah spanduk dibentangkan yang isinya, ketidak simpatikan mereka terhadap FPI, salah satunya Anti FPI bukan berarti Anti Islam.”Bubarkan ormas FPI, bubarkan ormas-ormas radikal, yang menyulut untuk memecah belah bangsa ini. Kami tidak ingin ada perpecahan, Indonesia selama ini damai dan sejahtera,” Seru Reza Mardiansyah selaku Koordinator Aksi.
Reza juga menegaskan, bila warga Palembang anti terhadap FPI bukan berarti anti Islam, dan untuk NKRI harga mati. “Bersusah payah kita menjaga ketenangan, tiba-tiba mereka akan menghancurkannya, jelas kita tolak, karena kita sepakat pemerintah kita yang syah sekarang,” timpalnya. “Seorang Habib Rizieq harus dirunut, dia itu dilahirkan dirangkai kericuhan, dia dirangkai untuk membasmi ormas-ormas pro reformasi. Selama ini kami diam, bukan berarti kami tidak perduli,” ungkapnya
Untuk urusan agama merupakan perkara sensitif, apalagi untuk Allah SWT dan Nabi kami siap jihad tegasnya. “Ormas ini telah mencoreng agama kami, agama jadi dibenci dan terror, semua orang dikatakan kafir, apakah seperti itu. Bukankah pola santun diajarkan untuk dakwah, bahkan Walisongo menyebarkan dengan wayang, dan khutbah isi pun menyampaikan ajakan tauhid” timbangnya.
Kabid Humas Kombes Pol Cahyo Budi Siswanto dan Karo Ops Kombes POL Iskandar MZ, menegaskan pihaknya mempersilahkan warga untuk menyuarakan aspirasinya melalui aksi damai. “Terimakasih sudah memberikan aspirasi dengan tertib, bila akan melapor tolong berikan polisi dengan melengkapi bukti-bukti yang terkait, kalau ada hal terjadi di jalan biar kami yang mengatasi. Biar tidak timbul persoalan baru” tanggapnya.
Terpisah Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Sumsel, Habib Mahdi Sahab, terkait demo terhadap FPI dipersilahkan untuk menyampaikan aspirasinya sesuai hati nurani. “Silahkan sampaikan suaranya, karena kita kan berdemokrasi, masyarakat diberi kebebasan untuk itu. Terpenting peserta mengerti dan memahami apa yang menjadi tuntutan, bukan atas kepentingan tertentu,” tanggapnya.
Ia juga mengatakan, bagi para ibu dan anak-anak yang ikut berdemo, memang benar-benar mewakili seluruh element masyarakat. “Ya bukan karena ada imbalan atau hal lainnya. Mudah-mudahan murni dari hati nurani apa yang mereka sampaikan,”timbangnya.
Menyangkut, para pendemo akan melaporkan Habib Rizieq ceramai dinilai ada unsur memprovokasi beberapa waktu lagi di BKB Palembang, Habid Mahdi mahdi juga tidak keberatan. “Beliau Habib Rizieq tidak akan gentar, bilau itu taat pada hukum. Akan di laporkan di mana pun siap. Soal isi ceramah beliau, untuk di telah apkah ada unsur yang membahayakan, adan FPI akan membela para ulama,” tukasnya. (adi)
No Responses