Sosoknya terlihat sederhana dan murah senyum. Siapapun berbicara dengannya, pasti akan merasa senang. Meski menduduki posisi tertinggi di jajaran Polres OKU, namun tak membuat AKBP Mulyadi SIk MH menjadi lupa akan tugasnya sebagai penganyom dan pelindung masyarakat. Bagaimana kesan perwira menengah (pamen) polisi ini selama bertugas di OKU? Berikut penuturannya kepada Palembang Pos.
EKO MARLENO – Baturaja
Di medio Maret 2013, jajaran Polres OKU mendapat ujian berat. Tanpa disangka-sangka, gara-gara bentrok anggota di lapangan, markas kepolisian yang terletak di Jalan A Yani Baturaja itu, sekitar pukul 07.00 WIB, diserbu dan dibakar ratusan oknum anggota Yon Armed Martapura.
Musibah itu serta merta membuat mental seluruh anggota Polres OKU menjadi jatuh. Apalagi, saat pembakaran, ratusan masyarakat tanpa ada yang mengomandoi, berteriak ‘Merdeka’, seolah-olah membenarkan aksi pembakaran dilakukan oknum anggota TNI AD tersebut.
Ironisnya, media massa, baik cetak maupun elektronik yang meliput, tanpa sungkan-sungkan mempublikasikan apa yang terjadi di lapangan. Sontak jajaran Polri pun menjadi terpukul. Melihat situasi yang buruk itu, pimpinan Polri di pusat akhirnya mengutus Komandan Gegana Brimob Polda Sumsel AKBP Mulyadi SIk MH, untuk mengambil alih tongkat komando di Mapolres OKU yang dipegang AKBP Azis Saputra SIk.
“Saya datang ke Baturaja pas hari pembakaran, sekitar pukul 20.00 WIB. Saya saat itu datang sendirian, dan menemui Dandim OKU Letkol Inf Imanulhak, untuk menyelesaikan konflik TNI dan Polri tersebut,” kata Mulyadi, saat ditemui usai acara sertijab antara dirinya dengan Kapolres OKU yang baru AKBP Dover Christian SIk MH, kemarin (24/04).
Setelah berbicara dari hati ke hati, kata Mulyadi, akhirnya konflik TNI dan Polri tersebut berhasil diselesaikan. Bahkan, Kapolres langsung diangkat menjadi warga kehormatan Yon Armed Martapura. “Alhamdulilah semua berhasil diselesaikan. Namun karena markas kita terbakar, saya akhirnya minta bantuan ke Pemkab OKU, agar meminjamkan mess di Islamic Center untuk dijadikan markas sementara buat kita,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Mulyadi, selama bertugas di Baturaja, ia berusaha memperbaiki hubungan antara Polri dan media massa yang saat itu agak renggang semasa dijabat AKBP Azis Saputra SIk. “Saya sadar betul bahwa media massa adalah mitra Polri dalam bertugas. Tanpa media, maka apa yang kita lakukan tak bakal diketahui masyarakat. Karena itu, selama di OKU saya berusaha semaksimal mungkin menjalin hubungan yang baik dengan awak media,” katanya.
Selain itu, kata dia, meningkatkan pelayanan sebagai pengayom masyarakat, juga terus ditingkatkan jajaran Polres OKU dibawah kepemimpinan AKBP Mulyadi SIk MH. Hasilnya, setelah 2 tahun 1 bulan mengemban amanah tersebut, mantan Komandan Gegana Brimob Polda Sumsel tersebut, dinilai berhasil. Bahkan, Mulyadi menjadi satu dari 10 Kapolres terbaik di Indonesia, yang sempat diusulkan menjadi ajudan Presiden RI Joko Widodo.
“Waktu itu masih ada Pekerjaan Rumah (PR) yang belum saya selesaikan, yakni merampungkan pembangunan Mapolres OKU yang baru di kawasan Batu Kuning, Kecamatan Baturaja Barat. Sehingga saya batal dijadikan ajudan Presiden,” ungkapnya.
Namun saat ini semua PR itu sudah rampung dikerjakan, sehingga Mulyadi kini ingin fokus mengejar karirnya sebagai Pamen Polri. “Saat ini teman seangkatan saya sudah ada yang berpangkat Kombes. Karena itu, saya juga harus bergerak cepat. Tidak mungkin saya di OKU terus. Soal pembangunan Mapolres OKU sendiri, Mei ini diprediksi sudah rampung,” ucapnya.
Selanjutnya, Mulyadi berharap kepada penggantinya, yakni AKBP Dover Christian SIk MH, agar meneruskan dan terus menjaga hubungan yang baik antara Polri, TNI AD, media massa dan masyarakat.
“Tidak terasa 2 tahun 1 bulan telah berlalu. Banyak suka dan duka yang kita lalui bersama. Saya sadar, tanpa dukungan rekan-rekan sekalian, saya tidak akan bisa berbuat banyak. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan mohon maaf kalo selama menjabat Kapolres OKU belum bisa berbuat yang terbaik untuk Polres, anggota, media dan masyarakat. Kami sekeluarga mohon pamit, serta mohon doanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, kemudahan dan kesuksesan kepada kita semua. Amin,” kata Mulyadi sembari menangis, karena tak kuasa menahan rasa haru di dalam hatinya.
Sementara itu Kapolres OKU yang baru mengungkapkan, dirinya akan bekerja ekstra keras agar apa yang telah dilakukan oleh Mulyadi saat menjabat Kapolres, dapat menjadi lebih baik lagi. “Yang sudah baik akan kita lanjutkan, dan juga saya akan berusaha menjadi yang terbaik setingkat diatas Pak Mulyadi. Karena kalau sama, jelas tidak ada artinya. Yang bagus itu, kita bisa setingkat lebih baik dari yang terbaik,” tambah Dover. Dover juga mengharapkan agar hubungan yang baik antara insan pers dengan Polres OKU bisa terus dijalankan, meskipun seniornya (AKBP Mulyadi,red) itu sudah tidak ada lagi (di Kabupaten OKU,red). (**)
No Responses