## Di SDN 25 OKU, Dinilai Arogan
Baturaja-
Imbas kekesalan para Dewan Guru sekolah Dasar (SD) Negeri 25 Sepancar, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), memuncak. Kali ini belasan guru dan orang tua siswa mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa (27/12) pagi.
Tuntutan mereka sama yakni menginginkan kepala sekolah bernama Erliza dicopot. Lantaran banyak hal, salah satunya terkait ancaman serta arogan kepsek terhadap guru-guru dan kebijakan yang dinilai tak berpihak terhadap sekolah, guru dan siswanya.
Tangis haru dan unek-unek guru yang merasa diancam dan saat ini ketakutan langsung terurai saat mereka menyampaikan keluhnya dihadapan anggota DPRD OKU, Ferry Riski, Syaifuddin dan Ledi Patra serta dari pihak Dinas Pendidikan dihadiri Kabid Dikdasmen Paranto.
Murdiati salah satu guru bercerita, hingga mereka mengadukan ini sampai ke dewan setempat, lantaran apa yang mereka inginkan belum sama sekali direspon pihak Disdik. Apalagi ada ancaman menyebutkan jika tidak bisa dibina, maka harus dibinasakan.
“Ini siapa yang mau dibinasakan? Kami atau kepsek. Tentu kami merasa terancam,” tutur Murdiati dengan nada lesu saat menyampaikan unek-uneknya, di kantor Dewan OKU. Tuminem guru lainnya mengungkapkan, jika permasalahan ini sudah lama terjadi sejak dipimpin kepsek. Hanya saja mereka menahan dan masih menimbang-nimbang. Namun, semakin lama ulah Kepsek itu semakin menjadi-jadi, sehingga banyak permasalahan yang timbul. ” Jikalau kepsek bijak dengan kami, tidak mungkin ini terjadi. Kami sudah mencoba merelai ini, tapi malah dia (kepsek red) mengecap saya munafik dan tak tahu terima kasih,” tuturnya. Memang diakuniya belum lama ini sudah ada pembinaan dari Disdik, namun dari jawaban itu pihaknya belum puas.
“Saya guru Agama sudah 10 tahun. Tidak tega, tapi perbuatan kepsek sudah tidak bijak apalagi semua program yang kami ajukan tidak disetujui,” terangnya. Tak hanya itu, Kepsek Erliza dikatakan para guru sering menjual nama pejabat terkemuka di OKU untuk mengintimidasi mereka. “Bahkan sering membawa nama Bupati dan anggota dewan saat kami dipanggilnya. Seakan mengancam kami,” tambahnya.
Sementara Kabid Dikdasmen Disdik OKU, Paranto mengatakan, jika, Jumat (23/12) lalu ia sudah datang ke SD N 25. Saat itu ia sampaikan agar susana kondusif. Untuk hal itu, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab hal itu membutuhkan proses. “Kalau mau instan nggak bisa. Apalagi kebijakan ini membutuhkan proses. Kami tidak mengancam. Maksud kami pembinaan saja,” katanya. Namun kata dia, dalam waktu dekat aspirasi ini akan segera direlisasikan.
“Ini sudah jadi masalah, kemungkinan masuk tahun ajaran baru kepseknya sudah diganti,” singkatnya. Sementara Kadisdik OKU, Mahyudin Helmy saat di rumah Kabupaten OKU menjelaskan, laporan atau permintaan agar Kepala SD N 25 diganti sudah ia terima. “Kalau mereka melapor ke DPRD saya belum tahu,” katanya. Yang jelas kata dia, jika memang terbukti dan suasana belajar mengajar tidak kondusif lagi mungkin saja ke depan akan diganti atau dimutasi. (len)
No Responses