PALEMBANG- Penjualan klontongan di pasaran tradisional masih bisa ditemui. Hal ini membuktikan jika penjualan klontongan masih bertahan dan masih kuat untuk bersaing dengan produk luar.
Ditemui koran ini, Sitanggang pedagang klontongan di pasar Sekip Ujung menuturkan masih ada masyarakat yang mempercayai dan mencitai produk lokal. Meskipun diakuinya jika banyak produk luar yang kian gencar bersaing. “Pangsa pasar kita memang berbeda, meskipun demikian persaingan akan tetap ada. Hal ini menjadi motivasi kita untuk tetap semangat,” paparnya.
Pedagang klontongan yang terdiri dari perabotan rumah berbahan palstik ini menambahkan, beberapa masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah tentunya akan sulit untuk membeli produk luar yang bermerek. Rata- rata perbandingan harga mencapai Rp 100 ribuan setiap produk senada. “Bicara kualitas tentu ada juga perbedaannya. Namun hal ini tergantung dengan pemakaian pembeli,” jelasnya.
Dia sendiri mengaku jika barang yang dia jual sangatlah terjangkau mulai dari Rp 3000 satu barang bahkan ada Rp 15 ribu untuk dua barang. Seperti contohnya untuk coded dijual dikisaran Rp 5000 untuk dua codet, lalu botol dijual dikisaran Rp 15000 untuk dua botol. “Ada juga untuk toples, keranjang, lalu untuk wadah air minum dan cangkir palstik saya jual dikisaran Rp 15 ribu- Rp 30 ribu,” tutupnya. (nik)
No Responses