PANGKALAN BALAI - Sebuas-buas harimau tidak akan memangsa anaknya sendiri. Tetapi tidak bagi pelaku berinisial AY. Pasalnya ia tega mencabuli putrinya sendiri sebut saja Bunga (14). Akibatnya gadis pendiam, penurut dan hanya mengenyam pendidikan sampai bangku sekolah dasar (SD) ini, harus menanggung aib kebiadaban ayah kandungnya, hingga Jumat (20/5), pukul 11.30 WIB, Bunga melahirkan di RSUD Banyuasin.
Warga selama ini tidak mengatahui jika Bunga anak pemalu itu, ternyata sudah hamil tua. Maka saat terjadi kontraksi, Jumat (20/5), sekitar pukul 10.00 WIB, Bunga yang kesakitan di perut, oleh keluarganya dibantu tetangga sempat dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di sana.
Tetapi kemudian dipindahkan ke Puskesmas di Kecamatan. Namun karena kondisinya tidak memungkinkan, maka dirujuk ke RSUD Banyuasin hingga melahirkan di sana. Buah dari hubungan terlarang itu, lahirlah seorang anak berjenis kelamin perempuan dengan berat normal 2,8 kilogram.
Informasinya, sekitar pukul 09.30 WIB, Bunga sempat diperiksa di pustu yang tidak jauh dari kediamannya. Kemudian Bunga dirujuk ke Puskesmas sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah menjalani pemeriksaan, Bunga dilarikan ke RSUD Banyuasin, sekitar pukul 11.30 WIB.
Menurut keterangan warga Desa, kondisi ekonomi memprihatinkan keluarga, membuat Bunga putus sekolah hanya mengenyam SD saja. Namun keadaan itu tidak membuat Bunga salah jalan. Malahan gadis pemalu itu dikenal penurut terhadap orang tuanya. Sayangnya sang ayah yang pengangguran itu, melakukan tindakan biadab terhadap Bunga.
Sedangkan sang ibu, keseharinnya bekerja sebagai buruh penyadap karet di salah satu perusahan perkebunan karet di sana, bila berangkat kerja pagi, ibunya sampai rumah pada malam harinya. Kesempatan itu rupanya dimanfaatkan suaminya (AY) untuk melampiaskan nafsu syahwat terhadap putri kandungnya, hingga Bunga melahirkan.
Sebenarnya sebelum kehamilan Bunga, sekitar 2 bulan lalu warga telah mengetahui kejadian itu. Bahkan sang ayah bejat sendiri telah diciduk pihak Polsek Rambutan atas tindakan perkosaan. Nah Bunga sendiri saat ini masih dirawat di RSUD Banyuasin. Sayangnya pihak rumah sakit tidak bisa memberikan keterangan terkait kondisi ibu muda tersebut.
#Zulman Cabuli Anak Tirinya
Sementara itu, kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur terus terjadi di Muara Enim. Kali ini perbuatan cabul itu dilakukan Zulman (34), warga Dusun II, Desa Gunung Megang Luar, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, kepada anak tirinya sebut saja Melati, yang duduk dibangku kelas VI SD.
Aksi cabul itu dilakukannya secara berulangkali sejak bulan Juni 2015 lalu. Namun akhirnya perbuatan bejat sang ayah tiri terbongkar juga. Perbuatan bejatnya ketahuan, pada saat dia kembali memaksa mencabuli sang anak tirinya, Kamis (19/5), sekitar pukul 02.00 WIB, di kamarnya. Rupanya aksi Zulman ketahuan keluarga sang anak tirinya lainnya.
Sehingga warga mengamankan Zulman. Beruntung warga cepat memberitahukannya kepada petugas Polsek Gunung Megang. Sehingga petugas cepat ke lokasi kejadian dan mengamankan tersangka. Kini tersangka bersama barang buktinya telah diamankan di Mapolsek Gunung Megang untuk menjalani pemeriksaan.
Informasinya, pada saat itu korban tengah tidur di kamarnya. Ternyata, tersangka nekat hendak mencabuli anak tirinya dengan masuk kamarnya. Ketika hendak melakukan aksinya, ternyata ketahuan keluarganya dan memberitahukannya kepada warga. Lantas warga mengamankan Zulman.
Kepada petugas Zulman mengaku melakukan perbuatan pencabulan itu kepada anak tirinya. Dia mengaku aksi perbuatan tersebut dilakukannya sejak bulan Juni 2015 lalu secara berulang kali. Perbuatan itu dilakukannya pada saat rumahnya sedang sepi.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIk MSi, melalui Kasubag Humas Iptu Arsyad, ketika dikonfirmasi, Jumat (20/5) membenarkan adanya penangkapan tersebut. ‘’Kasusnya telah ditangani petugas Polsek Gunung Megang. Dalam pemeriksaan kasus itu korban dilakukan visum ke RSU dr HM Rabain Muara Enim,” jelasnya.
Menurutnya, tersangka dijerat pasal 81 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang perlindungan anak, Jo pasal 46 UU RI nomor 23 tahun 2004. “Tersangka dan barang buktinya telah diamankan,” jelasnya. (adi/luk)
No Responses