MUARA ENIM – Langkah Rahayu Hidaya alias Ayu (30), warga Panjang Selatan, Provinsi Lampung seketika terhenti. Ia tak menduga suaminya, Jaka Eka Krisma (31), nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung di tiang rumah kotrakannya di kawasan Kampung 7, Dusun Muara Enim.
Peristiwa itu terjadi Rabu (23/11) sekitar pukul 06.10 WIB di tempat tinggal korban bersama istrinya. Jasad korban ditemukan sang istri saat ingin masuk ke rumahnya. Namun, ia hanya pasrah melihat jasad istrinya yang telah terbujur kaku.
Korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga terbakar cemburu. Karena informasinya istri korban berkerja di sebuah café di kawasan Muara Lawai, Lahat. “Mereka sering cekcok, Ayu (istri korban) kerja di sebuah cafe. Sedang Jaka (korban, red) tidak bekerja,” jelas tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya saat tim Indentifikasi Polres Muara Enim melakukan olah TKP.
Kapolres Muara Enim, AKBP Hendra Gunawan melalui Kasat Reskrim, AKP Agus P didampingi Kaur Indentifikasi, Bripka Ucin KP saat dikonfirmasi, bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan visum terhadap jasad korban.
“Keterangan awal dari istrinya, korban selalu cemburu kepada istrinya lantaran bekerja disebuah cafe. Namun Agus belum bisa menceritakan apakah korban bunuh diri lantaran istri bekerja disebuah cafe. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Jasad korban langsung dibawa ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim untuk dilakukan visum. Dari hasil visum ditemukan puluhan luka kecil dibagian perut dan di dada serta luka lebam dibagian leher bekas ikatan yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya. Selain itu, di saku celana korban ditemukan sebuah gunting lipat yang diduga digunakan korban untuk melukai dirinya sendiri.
Sementara itu, Rahayu Hidaya alias Ayu istri korban menceritakan sebalum kejadian dirinya ribut dengan sang suami lantaran dirinya bekerja di cafe. Saat ribut mulut, kata Ayu, korban megambil gunting lipat dan menusukkan ke bagian perut dan dada hingga berdarah, aksi korban langsung dicengah. Namun korban mendorong istrinya dan mengambil Wipol membersih lantai dan diminumnya. Perbuatan nekat korban langsung dihalau dengan membuang botol Wipol.
“Kami ribut karena aku kerja di cafe. Sementara suami tidak kerja. Saat ribut mulut itu, suamu langsung mengambil gunting lipat menusukan ke bagian perut dan dada. Aku langsung menangis menahan tangannya agar melepasakan gunting itu, tapi aku didorong. Tidak lama suami mengambil Wipol dan meminumnya. Botol Wipol langsung saya rampas dan membeli air mineral untuk suami,” jelasnya.
Usai meberikan air meneral, korban menyuruh dirinya masuk ke dalam rumah kontrakannya. Namun ajakan korban ditolak untuk menghindari keributan dan memilih untuk mencuci piring. Selesai mencuci piring dirinya melihat sang suami sudah dalam posisi tergantung.
“Aku langsung teriak minta tolong sama kak Edianto (Pemilik kontrakan) langsung memotong tali dan membawa korban ke rumah sakit. Sampainya dirumah sakir suami aku sudah meninggal,” jelas Ayu sembari menangis. (luk)
No Responses