PALEMBANG – Menjelang bulan Ramadhan biasanya akan banyak ‘Pasar Kaget’ bermunculan yang menjual berbagai jenis makanan ringan untuk menu berbuka puasa. Pasalnya, pedagang tersebut kelap berjualan di tempat yang tidak menentu seperti di pinggir jalan dan trotoar. Hal ini menjadi perhatian Dinas Perdagangan Palembang.
“Kami akan mencari tempat yang kosong seperti lapangan atau di Monpera. Biasanya mereka (pedagang, red) sering berjualan di pinggir jalan dan trotoar karena itu bisa membahayakan keselamatan pedagang dan bisa menggangu lalu lintas,” kata kepala Dinas Perdagangan Palembang, Edwin Effendi.
Menurut Edwin, pihaknya mengerti kondisi pedagang yang berjualan untuk mencari nafkah tetapi pedagang harus tertib berjualan. “Karena mereka itu sifatnya sementara hanya saat bulan Ramadhan saja setelah itu tidak ada lagi,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan rapat khusus dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Palembang Jaya, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
“Rapat ini nantinya untuk mengantisipasi pasar kaget agar tidak berjualan di pinggir jalan dan tidak menggangu lalu lintas. Kami menyarankan nantinya dibuat tim khusus karena ini menyeluruh,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang pasar kaget yang biasanya berjualan menjelang bulan Ramadhan, Tina mengatakan kalau nantinya dia dan pedagang lainnya akan ditata agar tidak berjualan di pinggir jalan.
“Saya sudah lima tahun terakhir berjualan takjil. Kalau berjualan di pinggir jalan lebih cepat ketemu dengan konsumen. Bila nantinya tidak boleh berjualan di pinggir jalan dan dipindahkan, semoga lokasinya tetap strategis,” kata Tina.
Salah satu warga di KM 7, Aziz mengatakan, mendukung apa yang akan dilakukan Dinas Perdagangan nantinya yang akan menata pasar kaget agar tidak berjualan di pinggir jalan. “Saya mendukung pemerintah yang akan menata pasar kaget agar tidak berjualan di pinggir jalan karena sering menimbulkan kemacetan di sore hari,” pungkasnya. (str)
No Responses