BATURAJA - Disaat orang hendak berangkat keperaduan untuk merajut mimpi indah, namun warga di dua kompleks perumahan di kecamatan Baturaja Timur, yakni di RS Holindo Kelurahan Baturaja Permai dan RS Sriwijaya Kelurahan Sekar Jaya, Sabtu (6/5) sekitar pukul 21.00 WIB justru harus bersiaga.Pasalnya pemukiman kompleks mereka tergenang air. Pantauan di lapangan, warga di dua kompleks perumahan itu khususnya di RS Sriwijaya RT 11 dan 12 Blok I sudah terbiasa dengan ancaman banjir yang menjadi langganan jika hujan lebat mengguyur kabupaten yang berjuluk Bumi Sebimbing Sekudang ini.
Namun, banjir yang terjadi Sabtu (6/5) malam dinilai warga setempat terparah. “Ketinggiannya ada yang lebih dua meter, ” kata Imran, warga Rs Sriwijaya.Ketinggian air, kata dia, bisa dilihat dari bekas genangan air yang membekas pada dinding rumah yang terbuat dari batako. Satu batako setinggi 20 cm, jika sampai sepuluh batako yang terendam, artinya 2 meter ketinggian air yang merendam rumah. Kendati demikian ketinggian air tidak berlaku di kawasan lain.”Ketinggiannya tidak merata. Tapi kalau yang dipinggir anak sungai, sampai dua meter, ” jelasnya.
Penyebab banjir yang terjadi itu, kata dia, karena hujan deras yang mengguyur Baturaja sejak Sabtu petang. Dibanding dengan banjir awal April lalu, banjir kali ini cukup parah. Karena bahu jembatan yang berdampingan dengan Pasar Sriwijaya, dikabarkan ikut terendam. “Selain itu ada rumah yang tak pernah kena, banjir kemarin rumah tersebut ikut terendam, ” jelasnya. Di kelurahan itu, ada lima RT yang terdampak luapan air anak sungai. Yakni RT 11 hingga RT 15. Sejak Minggu (7/5) petang ratusan warga tak berani tidur. Karena khawatir genangan air terus naik. Selain itu, dampak banjir tersebut, sejumlah barang eletronik milik warga banyak mengalami kerusakan.
“Yang bisa diselamatkan, kami keluarkan. Tapi ketika air surut, segera kami masukkan lagi, ” tambah Fikri.
Sementara itu gara-gara hujan deras, warga di Kelurahan Bindung Langit, Baturaja Timur juga terpaksa harus menempuh jalan lain untuk sampai ke rumah mereka, hal ini disebabkan jalan yang biasa mereka lewati terendam air setinggi tiga meter.”Kami harus cari jalan lain untuk sampai ke rumah, karena tidak mungkin kami lewat jalan ini atau harus berenang sebab kedalam air ini setinggi 3 meter,” kata Feri warga setempat.
Menurut Feri, tidak biasanya jalan ini terendam air setinggi 3 meter, karena walau hujan lebat masih bisa dilalui. Namun kali ini sama sekali tidak bisa dilewati karena ketinggian air yang melebihi orang dewasa. “Baru pertama kali ini terjadi, padahal ada saluran air tapi kebanjiran,” ungkapnya.Feri menilai, Pemkab OKU terkesan tidak peduli dengan adanya banjir di Gang Patriot Kelurahan Kemelak Bindung Langit ini, karena sampai sekarang tidak ada upaya untuk memberikan bantuan terhadap warga dalam hal penyedotan air. “Pemda OKU ada Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mestinya mereka membantu, air itu bisa disedot pakai mobil tapi kenapa diam saja,” tandasnya.
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU saat banjir mulai melanda telah bersiaga di lokasi, hal ini untuk mengantisipasi serta memantau ketinggian air yang menggenangi rumah warga. “Begitu kita tahu banjir kembali merendam dua kompleks perumahan ini, kita langsung mengsiagakan relawan,” kata Kepala BPBD OKU Hemni Rusdi melalui Kasi Penanggulangan dan Kesiagaan Bencana Mailan Purnama.Dikatakan Mailan, sedikitnya 20 relawan BPBD OKU disiagakan untuk memantau banjir tersebut dan para relawan ini ditempatkan di beberapa titik terparah dimana air bisa mencapai ketinggian yang maksimal. “Kita tempatkan di RT 11 blok Melati 4, 5 dan 6 Kelurahan Sekarjaya, kalau RS Holindo di blok l yang paling parah,” ungkapnya.
Namun meskipun banjir ini diangggap yang terparah, beruntung kata Mailan, air cepat surut. “Mulai surut sekitar pukul 3 pagi meskipun belum habis namun warga sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Kalau semalam cukup tinggi di Pasar RS Sriwijaya saja banjir sudah mencapai pinggang kalau di RT II dekat anak sungai mungkin sudah sebatas dada,” ungkapnya.Selain bersiaga lanjut Mailan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa mie instan untuk para korban banjir. “Ini hanya sebagai bentuk kepedulian, meskipun tidak seberapa tapi tentunya ini bisa meringankan mereka,” ujarnya. (len)
No Responses