PALEMBANG – Sebanyak 69 pedagang sayur di Pasar 3-4 Ulu resah. Pasalnya, lapak sayur-sayuran mereka yang dibongkar sejak 2014 sampai sekarang belum juga diselesaikan. Akibatnya, sudah dua tahun terakhir pedagang ini tidak bisa melakukan aktivitasnya.
Kepala Pasar 3-4 Ulu, Muhammad Ali mengatakan, permasalahan ini mulai sejak tahun 2014, saat ada surat pembangunan dari Menteri Perikanan dan Kelautan untuk memindahkan pedagang sayur-sayuran menjadi tempat lapak pedagang ikan. “Lapak sayur dibongkar dan setelah dibangun kembali hanya bisa digunakan oleh 24 lapak saja, yang nantinya untuk pedagang ikan,” Kata Muhammad Ali, (23/12).
Kondisi ini membuat para pedagang sayur protes, karena mereka digeser ke belakang dan bertukar tempat dengan pedagang ikan. Masalah semakin pelik, ketika para pedagang ikan juga tidak mau dipindahkan dari tempat lama ke lapak baru bekas pedagang sayur. “Para pedagang ikan tidak mau dipindakan, karena sudah nyaman berdagang di lokasi lama dan banyak pembeli sudah mengetahui tempat yang lama,” ujarnya.
Terkait masalah ini, Muhammad Ali, mengaku sudah bertemu dan menyampaikan masalah ini kepada Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda saat berkunjung ke pasar 3-4 Ulu. “Saya sudah berbicara mengenai permasalahan lapak pedagang ke Fitrianti Agustinda dan PD Pasar Palembang Jaya. Dia berjanji akan mencari jalan keluar, agar 69 pedagang bisa menempati lapak mereka seperti semula,” jelasnya.
Sementara itu, anggota paguyuban pedagang pasar 3-4 Ulu, Halimah, mengatakan lebih dari 69 pedagang resah dan bingung, karena selama dua tahun ini mereka tidak bisa berdagang karena tidak punya lapak. “Saya berharap kepada Pemerintah kota Palembang, PD Pasar Palembang Jaya, dan kepala pasar yang baru Muhammad Ali supaya masalah ini segera diselesaikan. Kami cuma meminta agar 69 pedagang dikembalikan seperti semula,” tutupnya. (str).
No Responses