MURATARA - Aksi pembakaran kembali terjadi diwilayah Kabupaten Muratara. Sebelumnya kantor PT Lonsum di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, kali ini PT Galtam Sumatera Mineral yang bergerak di bidang pertambangan zink (seng) di Desa Lubuk Mas, Kecamatan Rawas Ulu, menjadi sasaran amuk massa kemarin (31/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian yang belum diketahui penyebabnya itu. Hanya saja pos satpam yang berada di depan gerbang masuk perusahaan ludes dan hangus terbakar. Selain itu, tiga kamp besar yang terbuat dari papan rusak parah. Belum diketahui pasti kerugian akibat amukan massa tersebut, namun dugaan sementara ditaksir ratusan juta rupiah dan aktivitas dihentikan sementara.
Informasi yang dihimpun massa berjumlah sekitar 20 orang pukul 10.00 WIB awalnya mendatangi komplek perusahaan. Diduga aksi itu sudah diprovokasi, aktivitas pekerja yang saat itu tengah berjalan tiba-tiba rombongan massa datang dan memaksa pihak keamanan perusahaan untuk mempersilahkan masuk.
Tak ayal, antara massa dan petugas keamanan (sekuriti) perusahaan sempat bersitegang lantaran mencoba untuk massa masuk. Sehingga petugas keamanan yang saat itu kalah jumlah akhirnya memilih untuk mengalah.
Kemudian massa yang masuk diduga dengan membekali jeriken berisi bahan bakar minyak, datang dari sejumlah arah. Hingga aksi massa tak bisa dikendalikan oleh pihak keamanan setempat. “Yang dibakar pos sekuriti, gudang, kantor staf dan barak karyawan. Lebih kurang total luas seperempat hektare,” kata Humas PT Galtam, Kamaludin kepada wartawan.
Sejauh ini, kata dia, pihak perusahaan cukup bingung dengan aksi massa yang datang. Sebab atas pembakaran yang dilakukan kemarin, diduga sebagai kelanjutan akibat pembakaran aksi yang lama. Namun perusahaan sudah berusaha mengalah dan tak memperpanjang persoalan yang lalu.
“Beberapa waktu lalu sempat terjadi dan perusahaan sudah berusaha melakukan pendekatan kepada warga sekitar namun aksi kali ini, diduga ada yang mempengaruhi warga setempat,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Mura AKBP Chaidir menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menyelidiki kasus pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah massa. Berdasarkan hasil pengecekan, pembakaran terlebih dahulu dilakukan massa pada pos sekuriti.
Untuk saat ini, Kepolisian masih memintai keterangan dari berbagai pihak. Dan sebelumnya diakui pernah terjadi masalah sengketa tanah yang belum diselesaikan. “Kami telah mengerahkan pasukan keamanan yang diback up Brimob, saat ini kami sedang memediasi dibantu oleh unsur pimpinan Kecamatan,” pungkasnya.(wek/jpnn)
No Responses