PALEMBANG - Keselamatan dan keamanan merupakan priorotas utama dalam operasi Pertamina. Termasuk dalam proses distribusi energi, baik bahan bakar minyak maupun elpiji. Sebagai bagian dari Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD), Pertamina mengadakan pelatihan berkala Akademi Awak Mobil Tangki kepada 60 Awak Mobil Tangki (AMT) yang beroperasi di wilayah operasional Terminal BBM (TBBM) Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel.
Pelatihan berlangsung sejak 2 hingga kemarin (4/5) 2017 di Hotel Batiqa, Lampung. Pelatihan AAMT Gelombang IV Tahun 2017 ini meliputi pentingnya aspek keselamatan dan keamanan dalam kegiatan operasional, dasar hukum dari penerapan aspek keselamatan dan keamanan dalam operasional migas.Selanjutnya pengenalan bahaya (risk identification / assessment) pada kegiatan operasional mobil tangki, persyaratan mobil tangki.
“Hal-hal yang harus dilakukan jika terjadinya kondisi darurat. Ini tercakup dalam lima aspek SMKTD Pertamina yaitu Manajemen Pengemudi, Manajemen Resiko Perjalanan, Manajemen Kendaraan dan Peralatan, Manajemen HSE (Health, Safety & Environment) serta Manajemen Kontraktor,” ujar M Roby Hervindo, Area Manager Communication & Relations Sumbagsel PT Pertamina (Persero) MOR II Sumbagsel, melalui press realesnya, Kamis (4/5).Dalam Manajemen Kendaraan dan Peralatan lanjut Roby, misalnya, dilakukan pemanfaatan teknologi dengan penggunaan dan optimalisasi Global Positioning System (GPS) di setiap mobil tangki.
“Dalam Manajemen Pengemudi diantaranya membekali para AMT dengan pelatihan mengenai Defensive Driving,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini sambung Roby, Pertamina berharap para AMT dapat melaksanakan tugasnya menghantarkan energi sampai ke ujung negeri dengan aman dan selamat. “Target kami melalui pelatihan ini dapat membekali para AMT dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mendistribusikan energi sehingga meningkatkan keamanan dan keselamatan baik di perjalanan maupun di tempat kerja,” tukas Roby. (rob)
No Responses