PALEMBANG- Badan Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Palembang, tahun ini juga akan mengejar kepersertaan dari tenaga kerja asing (TKA). Ini sesuai dengan aturan pemerintah, dimana meskipun TKA namun harus tetap memiliki jaminan kerja di Indonesia.
“Walaupun mereka sudah memiliki jaminan tenaga kerja di negaranya, tapi tetap harus punya jaminan tenaga kerja di Indonesia,” kata Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel, Lakoni Brama, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dia menambahkan, untuk upah atau gaji TKA ini, juga wajib untuk dilaporkan riil. “Bedanya, kalau TKA ini bisa mengambil jaminan hari tua (JHT) tidak harus sampai 5 tahun masa kerja seperti tenaga kerja Indonesia. Kalau memang mereka bekerja hanya sampai 3 tahun di Indonesia, uangnya bisa tetap diambil,” paparnya.
Untuk tahun 2017 ini, tambah Lakoni, BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel menargetkan bisa menambah kepersertaan perusahaan sampai 10.949 perusahaan dan penambahan jumlah perusahaan aktif sampai 30.671.
“Kalau tahun 2016 lalu, realisasi penambahan perusahaan itu 9.653. Dan jumlah perusahaan aktif terealisasi 25.146,” jelasnya.
Sedangkan untuk tenaga kerja aktif bukan penerima upah (BPU) tahun lalu terealisasi 123.383 orang. Untuk tahun depan, ditargetkan bisa menambah jumlah tenaga kerja aktif BPU, 175.178 orang.
Untuk penerimaan iuran sendiri, sambung Lakoni, tahun lalu BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel berhasil menerima Rp 1.452.523.556.765. Untuk pembayaran klaim jaminan di tahun 2016, BPJS Ketenagakerjaan sudah merealisasikan pembayaran klaim jaminan untuk program BPU, jaminan konstruksi (Jakon) dan program penerima upah.
“Kalau untuk klaim BPU, jaminan hari tua (JHT) terealisasi Rp 254.797.995. Jaminan kematian (JKM) Rp 312.000.000 dan jaminan kecelakaan kerja (JKK) Rp 270.105.814,” bebernya.
Untuk Penerima Upah, sudah merealisasikan klaim JHT Rp 798.082.716.220. Sedangkan JKK Rp 36.624.648.970, JKM Rp 31.088.000.000 dan Jaminan Pensiun (JP) Rp 516.229.943.
Lakoni menambahkan, untuk mencapai target 2017, BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel akan menjalankan program Sumbagsel Lima Optimalisasi (S5O). Yakni, Sumbagsel Optimalisasi Tim Kerja, Sumbagsel Optimalisasi SDM, Sumbagsel Optimalisasi Sarana dan Prasarana, Sumbagsel Optimalisasi Kinerja dan Pencapaian Target serta Sumbagsel Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi. (ika)
No Responses