JAKARTA – Disaat tokoh nasional asal Sumsel banyak yang bertumbangan, Dekan Fakultas Hukum Unsri Prof Amzulian Rifai, justru dipercaya menjadi Ketua Ombudsman RI. Keberhasilan ini diraih Amzulian berkat kemampuan yang dimiliki, serta ilmu pramuka yang pernah dipelajarinya.
“Saat menghadapi anggota dewan, tidak ada jurus tertentu yang saya gunakan. Paling ilmu yang pernah saya dapat saat pramuka dulu. Salah satunya tidak tinggi hati, dan mengakui bila salah. Dan Alhamdulillah ternyata ilmu pramuka itu penting. Dan membuat hampir seluruh anggota dewan terhormat kagum dengan sikap saya,” ujar Amzulian kepada sejumlah wartawan, kemarin (29/01).
Dengan terpilih sebagai Ketua Ombudsman, ada banyak hal yang akan dilakukan Amzulian. Salah satunya menggiatkan upaya pencegahan terhadap tindak korupsi dan KKN pada sektor pelayanan publik. “Selama ini Ombudsman belum begitu familiar di masyarakat. Padahal fungsinya sangat strategis, yakni berwenang untuk mengelola dan mengawasi pelayanan publik, agar terbebas dari KKN maupun korupsi,” ujar Amzulian.
Menurutnya, ada banyak pelayanan publik yang harus dibenahi, karena cenderung merugikan masyarakat, seperti PLN, PDAM, Angkutan umum, dan sebagainya. “Kita ingin ke depan, semua pelayanan publik ini bisa memberikan manfaat secara maskimal kepada masyarakat,” katanya.
Agar langkah Ombudsman lebih baik lagi, pihaknya akan menyediakan nomor pengaduan kepada public. Sehingga semua masyarakat bisa mengadukan masalah publik yang terjadi di wilayahnya kepada Ombudsman.
“Kita tidak hanya akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara memberikan nomor pengaduan. Tetapi kita juga akan melakukan pembenahan di internal Ombudsman, dari tingkat pusat hingga ke daerah. Bahkan kita juga akan mengontrol agar jumlah pengaduan terus bertambah setiap tahunnya,” ujar Amzulian.
Agar masyarakat nyaman menyampaikan masalahnya, selain memberikan kemudahan untuk menyampaikan informasi, pihaknya juga akan memberikan respon yang cepat terhadap laporan masyarakat. Yang mana keputusannya akan mengedepankan kepentingan masyarakat.
“Ini adalah tantangan bagi kita. Selain itu kami juga akan mengusulkan revisi UU yang mengatur masalah Ombudsman. Sehingga wewenang dan tanggung jawab kita sebagai penengah terkait pelayanan public, akan lebih baik lagi,” katanya.
Mengenai banyaknya tekanan yang kemungkinan akan ditemui Ombudsman saat melaksanakan tugasnya? Amzulian mengatakan, anggota Ombudsman haruslah orang yang bersih dan kuat. Sehingga mereka tidak mudah untuk diintimidasi, maupun disuap oleh pihak manapun.
Untuk Sumsel sendiri, menurut Amzulian, ada banyak hal yang harus dibenahi, terutama yang ada kaitannya dengan pelayanan publik. Diantaranya masalah pelayanan PLN, PDAM dan lainnya.
Disinggung alasan dia ikut pemilihan Ombudsman? Amzulian mengatakan karena itu memang keinginannya sejak lama. Dan karena dirinya ingin memberikan pengabdian yang lebih luas lagi. “Saya harap dengan berada di sini (Ombudsman), saya bisa berbuat lebih banyak lagi,” kata Amzulian yang mengaku masih tidak percaya bisa terpilih, apalagi sampai menjadi Ketua Ombudsman.
Dengan terpilihnya dia sebagai Ketua Ombudsman, maka dirinya akan mengajukan pengunduran diri dari semua jabatan yang saat ini disandangnya, yakni Dekan Fakultas Hukum Unsri, dan Komisaris PT Pusri. “Namun semuanya itu baru saya tinggalkan, setelah resmi dilantik. Kalau saya mundur sekarang, terus pelantikannya batal, lalu saya gimana,” kata Amzulian sembari bercanda. (del)
Prof Amzulian Rifai
No Responses