PALEMBANG- Pembangunan jalur kereta api ringan (Light Rail Transit) Palembang, masih bermasalah. Jalan yang bergelombang ternyata disebabkan kesalahan pada teknis pemancangan. Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jalan dan Jembatan Metropolitan BBPJN III, Ir Gunawan MT menjelaskan, kontraktor dalam hal ini PT Waskita Karya seharusnya menggunakan alat bore pile untuk memancang tiang. Sehingga, tidak merusak jalan seperti yang terjadi sekarang ini.
“Jalan jadi bergelombang. Itu karena pemancangan tidak memakai bore pile dulu. Kami BBPJN III Sumbagsel sudah meminta Waskita agar bertanggung jawab untuk memperbaiki. Dan mereka (Waskita Karya, red) bersedia,” bebernya.
Kerusakan ini salah satunya dapat terlihat pada zona pemasangan tiang pancang di Jalan Kolonel Haji Burlian, Tanjung Api-api dan kawasan Palembang Square (PS) mall sudah mulai bergelombang atau mengembang.
“Kerusakannya itu cukup besar dan harus diperbaiki menyeluruh. Tapi pihak Waskita sudah bersedia untuk memperbaiki. Sekarang, sudah mulai mengubah teknis pemancangan,” ungkapnya.
Jalur LRT Palembang direncanakan sepanjang 24,5 km ini terdiri atas dua koridor dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin menuju
Kompleks Olahraga Jakabaring dengan melalui 13 stasiun. Seperti diketahui, infrastruktur modern pertama di Indonesia ini menelan dana APBN sebesar Rp7,2 trilun daan saat ini masuk tahap pembuatan pondasi.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi jajaran pimpinan proyek LRT PT Waskita Karya, sedang tidak berada di Palembang.
“Saat ini sedang diluar kota,” ujar salah seorang staf Waskita.
Dari pantauan di lapangan, untuk jalan yang sudah rusak, di Jalan Kolonel H Burlian yang bergelombang mulai diperbaiki, tetapi masih menyisakan kerusakan ruas jalan. (ika).
No Responses