**Pelaku Usaha Pilih Hengkang
Penutupan Jalan Kolonel H Burlian simpang Bandara Mas menuju Km 12, bukan hanya berdampak pada kemacetan dan sulitnya akses jalan bagi pengendara.
Parahnya, penutupan jalan berpengaruh pada pelaku usaha disana. Penutupan total akses kawasan jalan pembangunan Light Rail Transit (LRT) beberapa pekan ini, tepatnya di Jalan Kolonel H Burlian Simpang Bandara Mas menuju Km 12, menjadikan omset pelaku usaha turun drastis bahkan ada beberapa usaha terhenti memilih hengkang alias pindah.
Sejumlah pelaku usaha yang ditemui mengaku, omset pemilik rumah toko (Ruko) yang berada disamping Jalan Simpang Bandara Mas, turun drastis mulai 30 sampai 80 persen.
Hal ini dikarenakan pengunjung yang sering melintasi area Simpang Bandara Mas, harus memutar jauh untuk bisa melintasi jalan tersebut.
Salah satu tanggapan pelaku usaha di Simpang Bandara Mas, waiters Warung Tekko, Fendi mengatakan, sejak ditutup total jalanan samping tokonya, omset usaha mereka turun 30 persen.
Sebab pelanggan yang mau lewat tidak bisa lagi melintasi area sini. Rencananya, 15 Desember nanti, Warung Tekko disini mau tutup.
Alasannya, pertama habis masa kontrak dan kedua berhubung jalanan ditutup setahun. ‘’Jadi Bapak Jumi Marmiki selaku Direktur Warung Tekko tak memperpanjang lagi kontrak di Ruko ini,” ujarnya.
Dikatakannya, biasanya area disini ramai pengunjung luar yang datang dari Km 12. Namun sejak ditutup karena pembangunan LRT, Warung Tekko menjadi sepi pelanggan.
“Tapi bukan hanya kita saja kena imbas. Tapi seluruh toko disini ikut imbas bahkan parkiran pun ikut sepi, lantaran jalanan sedang dibangun LRT,” jelasnya.
Sementara, Kepala Toko Alfamart, Putri mengatakan, dulunya pengunjung yang datang berbelanja banyak dari warga Km 12. Namun berhubung ada proyek pembangunan LRT omset menurun saat ini hampir 40 persen.
“Walau begitu, kita masih tetap buka karena disinikan masih ada pengunjung yang mampir. Sebelum ada pembangunan LRT dan penutupan jalan, pengaruh tetangga dari Warung Tekko, KFC dan French Bakery ramai, kita pun ikut ramai. Namun sejak jalan ditutup total para pelanggan ikut menjauh,” ujarnya.
Hal sama diungkap, Ardian Pegawai KFC mengatakan, sejak diberlakukan penutupan total sampai proyek pembangunan akses jalan LRT selesai berpengaruh pada omset usaha mereka.
“Omset kita turun dratis hinga 50 persen,’’ ujarnya.
Meski omset menurun, perusahaan masih tetap berjalan. Untuk ganti rugi atau kompensasi belum ada jawaban dari pihak terkait. Diakuinya, ditutupnya jalan aktivitas usaha mati total. ‘’Otomatis target kita tak tercapai, tidak hanya itu produktifitas kita ikut berdampak juga,” ujarnya.
Sementara, Manajer Pempek Akiun Plaju, Renaldi mengatakan semenjak penutupan depan jalan, omset ditempatnya menurun 70-80 %.
“Jika omset kita menurun setiap harinya tentu akan di evaluasi dulu. Apakah masih tetap buka ataukah distop operasi dulu. Sebab kita akan lihat kedepannya,” pungkasnya. (roi)
No Responses