Sekayu - Rusaknya Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) melalui Kecamatan Babat Toman, hingga perbatasan Musi Rawas menimbulkan dampak negatif meningkatnya tindak kriminalitas.
Salah satunya, maraknya aksi bajing loncat yang sering mencuri barang dagangan yang diangkut kendaraan saat melintas.
Kondisi ini menimbulkan keresahan pengendara yang melintas, terutama pada malam hari. Kondisi jalan sangat sepi dan banyak jauh dari pemukiman warga. Sehingga membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas.
“Beberapa waktu lalu, ada aksi pencurian yang menimpa kendaraan pengangkut Raskin untuk Kecamatan Sanga Desa,’’ ujar M Lekat, tokoh warga Desa Sugiwaras, kemarin.
Para bajing loncat mendatangi mobil yang melintas dengan lambat. Akibatnya, banyak beras hilang dibawa lari oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Aksi tersebut, bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, pencurian dikendaraan yang mengangkut barang, sering terjadi di daerah yang jalannya mengalami kerusakan parah.
“Kendaraan tak bisa melaju kencang karena harus berhati-hati saat melintas di jalan yang hancur,” terangnya.
Hancurnya Jalinteng, sudah lama terjadi dan hingga kini perbaikannya terkesan lambat dilakukan Pusat. Padahal jalan tersebut berstatus milik negara dan merupakan jalan utama antar kabupaten di Sumsel.
Senada dikatakan Mulyadi, warga Kecamatan Sanga Desa menuturkan, maraknya aksi kriminal sepanjang Jalinteng yang rusak membuat keamanan terganggu.
Apalagi pelaku kejahatan yang beraksi sebagian besar dari luar daerah. “Kita sangat khawatir, aksi kriminal meningkat. Rusaknya jalan mempermudah pelaku menjalankan aksinya,” jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI, Fauzi H Amro memastikan, Jalinteng di Kelurahan Mangun Jaya hingga perbatasan Musi Rawas mulai diperbaiki awal Juni mendatang. (omi)
No Responses