PAGARALAM - Dua pintu masuk jalur pendakian (pintu rimba) ke puncak Gunung Api Dempo (GAD) Kota Pagaralam ditutup, dan tetap dilakukan pengawasan. Ini terkait status Gunung Api Dempo (GAD) masih di level II atau Waspada.“Ditutupnya dua pintu masuk jalur pendakian ke puncak Dempo, baik itu di Kampung 4 dan Puncak Rimau, berdasarkan berbagai pertimbangan,” tegas Walikota Pagaralam, dr Hj Ida Fitriati MKes, didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Samsul Bahri, Minggu (7/5).
Ditambahkan Wako Ida, diinstruksikan kepada Dinas Pariwisata untuk memastikan jangan sampai ada pendaki naik ke puncak. “Jika masih ada saja pendaki ilegal naik ke puncak Dempo hingga terjadi hal yang tidak diinginkan, tentunya pihak Pemkot tidak dapat bertanggungjawab. Apalagi fenomena alam tidak menentu, dan Gunung Dempo masih terjadi fluktuatif kegempaan,” ujar Wako Ida. Sementara itu, Kepala BPBD Pagaralam, Herawadi SSos mengungkapkan pihaknya telah mensurvei sekaligus merintis jalur evakuasi langsung ke lapangan, termasuk penentuan dan pengaturan jalur evakuasi, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Sehingga bisa mencari daerah yang aman.
“Nantinya pelaksanaannya melibatkan masyarakat dan instansi terkait ,” kata Herawadi. Dibeberkan Herawadi, daerah wilaya Kota Pagaralam yang masuk terkena dampak letusan kawah Merapi-Dempo di radius 0 - 5 kilometer, yakni Kelurahan Gunung Dempo, radius 5 - 10 kilometer, Kelurahan Dempo Makmur, Pagar Wangi dan Agung Lawangan. Kemudian radius 10 - 15 kilometer, meliputi wilayah Kelurahan Nendagung, Sidorejo dan Bangun Rejo. “Jalur pendakian di Puncak Rimau dan Kampung 4 resmi kami tutup, hingga batas waktu yang belum ditentukan,” terangnya. Pihaknya juga kata Herawadi, mengimbau kepada Camat dan Lurah hingga RT dan RW daerahnya yang terdampak erupsi Gunung Dempo, untuk meningkatkan kewaspadaan dan diharapkan memberikan sosialiasi kepada warganya terkait kondisi meningkatnya status Gunung Dempo serta dampaknya, sekaligus hal-hal apa saja yang harus diantisipasi. (vhn)
No Responses