PALEMBANG – Peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) yang jatuh setiap 7 April mengambil tema “Food Safety”. Selain itu juga tema nasional yang diusung adalah Pilih dan Konsumsi Pangan Yang Aman dan Sehat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, saat ini karena masih banyaknya konsumsi serta pengolahan makanan yang tidak sehat, membuat angka kasus keracunan pangan masih tinggi. Ini terlihat dari terus meningkatnya jumlah KLB keracunan pangan.
Tahun 2010 mencapai angka 190 kasus, pada 2011 yakni 177 kasus, sedangkan pada 2012 yakni 312 kejadian dan 2013 yakni 233 kasus. Bahkan pada 2014 kejadian keracunan pangan mencapai 306 kasus secara nasional. Dengan demikian, angka kematian tertinggi terjadi pada 2014 dengan nilai case fatality rate (CFR) yakni 0,42 persen.
“Itu artinya terdapat satu orang meninggal di setiap 200 korban KLB keracunan pangan,”jelasnya.
Tingginya kasus keracunan ini, salah satunya dipicu masih rendahnya angka TPM (Tempat Pengolahan Makanan) yang memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI dari 23.566 TPM di Indonesia, baru 2. 734 diantaranya sudah memenuhi syarat kesehatan. Atau hanya sekitar 12 persen. Sementara 21. 113 sisanya atau 88 persen belum memenuhi syarat kesehatan.
Lesty menambahkan, higiene sanitasi pangan sangat penting untuk mewujudkan keamanan pangan. Pasalnya, pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar dan berpengaruh terhadap keberadaan dan ketahanan hidup, baik dari segi kuantitas dan kualitas.
“Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi,” terangnya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu diupayakan terwujudnya sistem pengelolaan pangan yang higienis oleh Tempat Pengelolaan Makanan (TPM). Mulai dari pemilihan bahan sampai penyajian pangan.
Sementara itu, pada peringatan HKS tahun ini, sambung dia, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat dalam hal keamanan pangan, ketersediaan dan penyediaan pangan yang baik dan sehat dalam rangka meminimalisir kejadian penyakit akibat pangan dan KLB keracunan pangan.
Maka dari itu, keterlibatan berbagai pihak dalam hal keamanan pangan murtlak diperlukan agar terselengara dengan memanfaatkan jejaring kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha. Keberhasilan pengendalian faktor resiko KLB keracunan pangan dan penyakit bawaan pangan sangat ditentukan oleh kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha.
“Kerjasama yang baik, akan membantu meminimalisir KLB keracunan pangan,”pungkasnya.
Pada peringatan HKS dan Hari Tuberkolosis Sedunia kemarin, digelar juga jalan sehat yang menempuh rute dari Kantor DPRD Sumsel, Kapten Rivai, Kedaung, IP, Cinde dan Charitas. “Kita harus terapkan pola hidup sehat. Ini (jalan sehat) harus dibiasakan,” kata Sekda Provinsi Sumsel, H Mukti Sulaiman ditemui usai jalan sehat, kemarin. (ove)
No Responses