KAYUAGUNG - Sebagian lahan PT Tempirai Palm Resources di jalan sepucuk Desa Pulau Geronggang, Pedamaran Timur OKI, mulai dipatok dan dijual kavlingan oleh warga mengatasnamakan kelompok Sohargani, Pedamaran Timur, OKI.
Lahan tersebut pernah terbakar pada Juli 2015, dan sempat dikunjungi Presiden RI Joko Widodo.
Beberapa hari terakhir, Bagian Pertanahan, kepolisian, Pol PP dan Kesbangpolinmas sibuk menertibkan aksi pematokan lahan yang masih di police line itu.
Pematokan lahan dilakukan warga setelah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, membekukan izin lingkungan PT Tempirai dan memerintahkan Perusahaan mengembalikan lahan eks kebakaran kepada negara.
“Sebenarnya, mereka yang mengkalim lahan itu adalah Sohargani, warga Pedamaran. Mereka mulai mematok lahan sejak November 2015 lalu, tanah itu dijual kavlingan seharga Rp 35 juta,” ujar Pratama Suryadi, Kaban kesbangpolinmas OKI.
Menurut Pratama, sampai saat ini sudah ada 40 warga dari Mesuji Lampung membeli tanah kavlingan yang diklaim Sohargani itu.
“Mereka sudah membayar uang muka (DP) Rp 2 juta. Bahkan Sohargani mengerahkan alat berat untuk membuat kanal dilahan tersebut. Kasus ini sudah dilaporkan PT Tempirai ke Polres OKI, kasus penyerobotan tanah,” ungkapnya.
Kasat Pol PP OKI, Alexander membenarkan, pihaknya sudah melakukan penertiban terhadap masyarakat yang mematok lahan.
“Terakhir, Rabu (3/2) kita temui masyarakat yang sudah membayar DP. Aktivitas mereka kita hentikan dan kita minta meninggalkan lokasi,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten OKI, Asmar Wijaya membenarkan, lahan tersebut mulai dipatok oknum warga. Bahkan menggunakan alat berat untuk menggarap lahan. “Mereka sudah membuat kanal 4 meter,” ujar Asmar. (jem)
No Responses