Palembang-Tim sepakbola dari pondok pesantren (ponpes) Aulia Cendikia berhasil meraih kemenangan dalam laga pembuka Liga Santi Nusantara region Sumatera V di stadion Kamboja, Palembang, Minggu (28/08). Diikuti 16 ponpes dari berbagai Kabupaten, untuk memperebutkan tiket menuju Liga Santri Nusantara Nasional yang rencananya dihelat di kota Solo, 22 September bertepatan dengan hari santri nasional.
Kegiatan ini mendapat dukungan semua pihak.
Menariknya, setiap pemain yang terkena kartu merah, justru akan mencium tangan wasit. “Inilah kelebihannya, kelebihan santri itu adalah belajar dari kesalaham. Jadi kalau ada yang kena kartu merah, harusnya cium tangan wasit,” ucap perwakilan Kemenpora M Kusnaini.
Tampak hadir dalam kesempatan itu Plt Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Fauzi. “Kita pasti dukung program pemerintah. Pesan saya para santri tetap menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Fauzi usai membuka acara.
Kompetisi ini juga mencari bibit baru di dunia sepak bola. Sebab tidak menutup kemungkinan jika diantara santri ini ada calon atlet yang potensial di dunia sepak bola di masa yang akan datang. Kompetisi ini akan berlangsung hingga 4 September mendatang. Juara 1 nanti akan dipilih untuk mewakili Sumsel di Kejuaraan Nasional Liga Santri Nusantara di kota Solo.
Selain itu, uniknya dalam pembukaan kali ini juga ditandai dengan pertandingan eksibisi antara Wartawan dan para Ustad atau Kiyai yang mengajar di Pondok Pesantren pengikut kejuaraan. Pertandingan yang berlangsung 15 menit X 2 itu, cukup seru dan mengundang tawa. Pasalnya, setiap kali para ustadz menggiring bola selalu dengan gerakan yang cukup lucu. Namun, meski terbilang berumur laga tersebut berjalan cukup ketat. Setelah terlebih dahulu kemasukan gol dari tim wartawan, tim Kiyai bisa menyamakan kedudukan. Bahkan, sampai pluit panjang skor masih bertahan 1-1. Akhirnya laga dilanjutkan dengan adu penalti, yang dimenangkan tim Kiyai dengan skor 3-2, dengan pencetak gol penentu dicetak ustadz Solihin Hasibuan.
Ketua Panitia Liga Santri Region Sumatera V H Hendri Zainuddin menyebutkan, kegiatan ini untuk mencari bibit sepakbola dari para santri. “Siapa tau nanti ada pemain sepakbola yang juga ahli ibadah dari Sumsel ini,” tandasnya. (kie)
No Responses