Pernah Curi Helm Kapolres
Muara Enim - Aksi pembobolan ruang kantor Sekolah Dasar (SD) Negeri 18, yang berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, Kota Muara Enim, pada Rabu (03/6), sekitar pukul 12.00 WIB, berhasil diungkap Satreskrim Polres Muara Enim.
Para pelakunya ternyata 5 orang bocah yang masih di bawah umur, duduk di sekolah SMP, dan ada juga yang sudah putus sekolah. Kelima bocah itu, Aldi (13), pelajar kelas I SMP, warga Jalan Proklamasi, Kota Muara Enim. Kemudian Guspa (13), sudah putus sekolah, Yogi (13), siswa kelas I SMP, Julia (14), putus sekolah, dan Apri (16), semuanya warga Kopel Tangsi, Kota Muara Enim.
Kelima bocah ini diamankan petugas di rumahnya masing masing, Selasa (09/6), sekitar pukul 10.30 WIB. Dari kelimanya disita barang bukti berupa raket, sepatu olahraga, bola bulu tangkis, dan bola basket. Kini, kelima bocah itu beserta barang bukti diamankan di Mapolres, untuk dilakukan pembinaan.
Setelah polisi mengamankan kelima pelaku, Kepala SD Negeri 18 Chandra Yunia Linarti, langsung datang ke Satreskrim Polres Muara Enim, untuk memastikan bocah dan barang barang yang dicuri. Dia juga sempat mengabadikan kelima pelaku yang melakukan aksi pembobolan di sekolah yang dipimpinnya.
Mirisnya, satu dari lima bocah itu, yakni Yogi, ternyata juga pernah melakukan aksi pencurian helem sepeda motor milik Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIk MSi di rumah dinasnya. “Aku maling helem di rumah dinas Pak Kapolres dengan cara memanjat pagar sama kawanku. Saat itu petugas yang jaga rumah dinas tengah berada di dalam rumah,” jelas Yogi kepada petugas.
Terungkapnya aksi kelima bocah ini, bermula dari petugas Satreskrim Polres Muara Enim, mengamankan bocah bernama Guspa. Dari pengakuannya, petugas melakukan pengembangan hingga akhirnya berhasil mengamankan ke-4 temannya yang melakukan aksi pembobolan sekolah itu.
Aksi pembobolan sekolah itu dilakukan para bocah ini dengan cara merusak pintu depan ruangan kantor. Mereka berhasil mengambil 8 pasang sepatu olahraga milik inventaris sekolah, raket, baju training dan bola basket. Barang curian tersebut ada yang mereka jual dan ada juga untuk dipakai sendiri.
“Kami masuk ke kantor itu dengan cara merusak pintunya. Saat itu, dua orang yang masuk ke dalam dan yang lainnya menunggu diluar. Barang yang kami ambil sepatu olahraga, raket, baju training dan bola bulu tangkis, serta bola basket. Sepatunya ada yang kami jual dan barang-barang lain kami pakai sendiri,” jelas kelima bocah ini kepada petugas.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 18 Chandra Yunia Linarti, sangat menyesalkan tindakan bocah-bocah tersebut. “Sekolah itu sudah 3 kali dibobol, dan pelaku mengambil barang-barang yang ada didalamnya. Aksi pembobolan yang terjadi sekarang merupakan yang ketiga kalinya,” jelasnya.
Menurutnya, pada aksi pembobolan yang kedua, barang yang hilang tabung gas LPG ukuran 5 kilogram. Pada pembobolan yang ketiga kalinya ini, lanjutnya, barang-barang yang hilang berupa 8 pasang sepatu olahraga inventaris sekolah, raket, bola basket dan baju training.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIk MSi, melalui Kasat Reskrim AKP M Khalid Zulkarnain SIk, membenarkan adanya lima bocah tersebut diamankan karena kasus pencurian. “Bocah-bocah itu kita amankan sementara waktu, untuk dilakukan pembinaan,” jelasnya. (luk)
No Responses