POLRESTA - Aksi pencabulan berujung penyekapan, diungkap Pasi Intel Kodim OKU Kapten Johan, dan Unit PPA Satreskrim Polresta Palembang, Sabtu (8/2), pukul 22.00 WIB. Dimana, tiga tersangka diamankan, yakni M Hafis Fitriansyah (23), mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Unsri, dan Feriansyah (27), mahasiswa jurusan olahraga Universitas Bina Darma, serta Minarni, mucikari Kampung Baru.
Korban ketiganya berinisial MS (15), pelajar salah satu SMA di Palembang. Dimana, MS disekap dan dicekoki dengan asap sabu-sabu, hingga mabuk. Kabarnya, kedua tersangka yakni Hafis dan Feriansyah, awalnya mencekoki korban MS dengan minuman keras.
Setelah itu, keduanya mencabuli korban dalam mobil, serta memerkosanya di Hotel Maqdis, Jalan A Yani, Kecamatan SU I. Bahkan, selama seminggu MS disekap kedua tersangka di rumah tersangka Minarni, yang terletak di Jalan Panca Usaha, dekat RSUD BARI, Kecamatan SU I.
Bahkan, dalam kondisi tak sadarkan diri setelah dicekoki asap sabu, tubuh MS sempat dijual sang mucikari kepada beberapa pria hidung belang. Terungkapnya kasus itu, setelah tanggal 5 Februari 2014, polisi menerima laporan korban MS, yang mengaku diculik para pelaku tak dikenal.
Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi memancing tersangka Hafis bertemu korban di KFC Jalan A Yani, Kecamatan SU I. Ketika bertemu itulah, Hafis yang beralamat di Jalan KH Azhari, Lorong Budi Setia, RT 17/14, Kelurahan 7 Ulu itu, ditangkap, pada Sabtu (08/02) malam. Setelah itu, Pasi Intel Kodim OKU dan Unit PPA Satreskrim melakukan pengembangan dengan meringkus Feriansyah dan Minarni.
Kepada polisi, tersangka Feriansyah yang beralamat di Jalan PSI Lautan, Lorong Sungai Sawah, RT 34/04, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan IB II ini, mengaku awalnya ia dan Hafis bertemu di Jalan POM IX, untuk minum miras. Disana, keduanya bertemu dengan Desta, korban MS, dan Bella. Usai ngobrol, kelimanya berangkat menuju CS Novotel dengan mobil Feri jenis Toyota Avanza Nopol B 1905 TFB.
Usai minum di malam Ladies Night itu, Feri dan korban MS ke parkiran, hingga MS melakukan oral seks dalam mobil Feri. “Aku sama dia (korban MS) di mobil, aku suruh dia oral seks. Habis itu aku bawa dia ke Hotel Maqdis di kamar nomor 102, saat itu kami semua mabuk miras, dan saya perkosa MS. Terus aku titip MS ke mami (Tersangka Minarni,red),” terang Feri. Namun, sebelum ke Hotel Maqdis malam itu, terjadi kecelakaan di Pasar 26 Ilir. Dimana, Bella, Sri, dan Desta yang boncengan motor, hingga Sri meninggal di TKP.
Sementara tersangka Hafis mengaku hanya ikut minum miras saja. “Kami memang minum miras dikawasan TVRI dan Novotel, aku berangkat pakai motor merek Xeon, selesai dugem jam 04.00 WIB, balek. Aku idak perkosa MS, aku cuma ngawani Feri saja,” ungkap Hafis.
Pasi Intel Kodim OKU Kapten Johan mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap kasusnya, setelah memancing Hafis bertemu korban di KFC A Yani. “Malam kejadian, mereka semua mabuk miras dari kawasan TVRI dan dugem malam ladies night di CS Novotel. Setelah itu terjadi kecelakaan tewas, merenggut nyawa Sri dan Bella luka parah,” tegasnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi, melalui Kasat Reskrim Kompol Djoko Julianto SIk MH, didampingi Kanit PPA Ipda Imelda Rachmat SH, membenarkan pihaknya mengungkap kasus itu bersama Pasi Intel Kodim OKU Kapten Johan. ‘’Korban dicabuli, lalu disekap di rumah sang mucikari selama beberapa hari. Sang mucikari terancam UU Perdagangan Perempuan, dengan ancaman 7 tahun penjara. Selain itu, juga ada kasus narkobanya,” tegasnya.
#Pasangan Mesum
Terjaring Razia
Sementara itu, Jajaran Subdenpom II Baturaja, bekerjasama dengan Polres OKU dan Sat Pol-PP, kembali menggelar razia di sejumlah hotel dan tempat hiburan di Kota Baturaja. Dalam Razia Sabtu (8/2), mulai pukul 22.00 WIB tersebut, petugas gabungan berhasil mengamankan dua pasangan mesum, dan 18 orang tanpa identitas diri.
“Dari hasil razia semalam kita berhasil mengamankan 2 pasangan mesum dan 18 orang yang tidak memiliki kartu identitas,” ujar Dansubdenpom II/4-4 Baturaja Kapt CPM Juwanda, atas seizin Dandenpom II/4 Palembang Letkol CPM Rory Ahmad SH, saat ditemui Minggu (9/2).
Dikatakan Kapt Juwanda, Razia ini digelar, selain untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, juga sebagai langkah pencegahan bagi anggota TNI agar tidak berada di tempat-tempat hiburan. “Selain masyarakat, kita juga merazia anggota TNI. Karena sesuai dengan aturan, setiap anggota TNI dilarang keras untuk berada di tempat-tempat hiburan, baik itu kafe maupun tempat-tempat hiburan lainnya,” tandas Juwanda.
Berdasarkan pantauan di lapangan, razia yang dimulai sekitar pukul 22.00 WIB mulai melakukan penyisiran di Hotel Anugerah Agung. Dari hotel ini petugas mengamankan satu pasangan mesum atas nama Reza (23), warga RS Sriwijaya, Kelurahan Sekar Jaya, dan Selly (18), warga Kalianda, Lampung.
Selanjutnya petugas mendatangi sejumlah hotel yang berada di kawasan Sukajadi. Dari lokasi ini, kembali didapat satu pasangan atas nama Yasma (19), warga Desa Muara Saeh, Kecamatan Pengandonan, dan pasangannya Hendri (21), warga Ulak Lebar.
Selain pasangan mesum, ada 18 orang yang tidak memiliki identitas, yang tiga diantaranya merupakan pelajar di salah satu SMP Negeri di Baturaja yang kedapatan tengah berada di salah satu ruang karaoke di kawasan simpang empat Air Paoh. Mereka masing-masing, Hafiz (14), warga Air Gading, Arga (14), warga Imam Bonjol lr Jambu, dan Bisma (15), warga Kebun Jati.
Selain itu, aparat Polres OKU juga berhasil menyita satu unit motor Revo tanpa pelat yang kemudian diketahui milik Asep (24) warga Desa Markisa, Kecamatan Lubuk Batang. Dari motor ini, petugas berhasil menemukan satu buah senjata api rakitan lengkap dengan 4 buah peluru.
“Untuk tersangka Asep sedang kita periksa intensif di unit Pidana Umum (Pidum) terkait kepemilikan senpi. Sedangkan untuk warga yang terjaring, kita serahkan ke Satpol-PP OKU untuk didata dan dilakukan pembinaan” ujar Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIk MH.
#Playboy Perdaya Gadis
Terpisah, kelakuan Zalan Amrah alias Elan (30), memang pas dijuluki playboy kampung. Pasalnya, buruh lepas yang beralamat di Desa Raksajiwa, Kecamatan Semidangaji, OKU itu, telah berhasil memperdaya enam orang gadis se-Desa sekaligus. Tiga dari enam orang korban telah direnggut kesuciannya itu, akhirnya melaporkan Elan ke Mapolres OKU, Minggu (9/2).
Ketiganya adalah TW (20), warga Desa Raksajiwa, Fe (16), siswa SMU di Kota Baturaja, dan Er (19), mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Baturaja. Menurut pengakuan korban TW, kesuciannya sudah direnggut tersangka pada November 2013, di Hotel Cendana. Saat itu, kata korban, pelaku merayunya dan mengajaknya jalan-jalan dan menginap di
Hotel Cendana.
Disitulah lelaki buaya darat ini merampas kesucian korban. “Aku diperkosanya dan diancam pakai pisau,” terang korban. Sedangkan Feb mengaku, mengalami nasib yang sama pada 13 dan 25 Desember 2013 di Hotel Selabung dan Hotel Cendana Baturaja. Sedangkan Er (19) mengaku, sudah lama berpacaran dengan pelaku. “Sudah tidak terhitung lagi kami berhubungan intim layaknya pasangan suami istri,” ungkap Er.
Namun saat berhubungan intim terakhir kali dengan pelaku ketika ada pelantikan Kades Raksajiwa beberapa hari lalu. Aksi mesum keduanya kepergok warga. Diduga malu, Er pun akhirnya memberitahukan warga bukan hanya dirinya seorang yang sering digarap pelaku, tetapi ada lima gadis di desa itu yang mengalami nasib serupa.
“Mendengar cerita Er, warga langsung mengintrogasi korban lainnya dan setelah dirayu. Tiga dari enam korban akhirnya sepakat melapor ke Mapolres OKU,” ungkap Kapolres setempat AKPB Mulyadi SIk MH, didampingi Kanit PPA Brigpol Yuli Pitrianti. (adi/len)
——————-
Keterangan foto: Tersangka Hafis Fitriansyah dan Feriansyah, yang diamankan setelah melakukan pencabulan hingga penyekapan. Foto denni/Palembang Pos
No Responses