PALEMBANG - Belum lama, Dian Puspa Lestari (22) Mahasiswi, mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan, Sabtu (22/4) sekira pukul 13.00 WIB. Kasus serupa juga dialami Meli Susanti (18) Mahasiswi UIN Raden Fatah, Fakultas FKIP, Jurusan Fisika, Semester 2. Ia ditemukan secara tragis tak bernyawa di kamar indekosnya di Jalan Letjen Simanjuntak, Lorong Masjid, Kemuning. Peristiwa tersebut terjadi Rabu (25/4) sekitar pukul 20.45 WIB, kedua rekannya atau saksi satu indekos, Rara Ria Ariska (19) Mahasiswi UIN Raden Fatah semester IV, dan Tri Ayu (18) mahasiswi UIN Raden Fatah FKIP semester 2.
Pemilik indekos Ansori (63), yang pertama kali mengetahui kejadian itu. Ada pun barang bukti diamankan, jilbab warna putih abu abu motif garis garis serta ponsel merek Oppo F1.Malam itu, awalnya kedua teman korban atau saksi Rara dan Tri, tinggal satu indekos di kediaman Ansori, selama 2 tahun. Saat kedua saksi pergi keluar untuk membeli makanan, korban memilih untuk berdiam diri di rumah saja, dengan alasan hari hujan dan banjir. Temannya sempat menanyakan apa korban ingin dibelikan makan saja, namun juga menolak.
Satu jam kemudian, kedua teman satu indekosnya pulang. Saat akan masuk, melihat pintu depan indekos dalam keadaan terkunci. Setelah beberapa kali di ketuk, namun tidak ada sahutan dari dalam. Keduanya memutuskan untuk membuka pintu menggunakan batang sapu. Pintu pun berhasil dibuka, saat akan memastikan apakah Meli (korban) ada didalam, kedua temannya melihat pintu kamarnya terkunci. Keduanya memanggil korban, namun tidak ada jawaban. Rara dan Tri pun curiga dan takut terjadi dengan hal tidak diinginkan, segera memanggil ketua RT dan tetangga.
Mereka pun lantas membuka paksa pintuk kamar dengan cara didobrak. Tidak salah lagi, mereka menyaksikan korban dengan posisi leher terjerat di sudut jendela kamarnya. Kejadian tragis itu segera dilaporkan warga ke Polsek Kemuning bersama Identifikasi Polresta Palembang, mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.Setelah mengumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi, jasad korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumsel.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Cahyo Budi SIK didampingi Pamin Yan Dok Pol RS Bhayangkara Ipda Edison menegaskan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan medis terkait kematian menimpa mahasiswi di kampus UIN Palembang tersebut.
Dari keterangan saksi sementara, motif masih belum jelas. Namun menurut saksi sebelum kejadian, korban tidak memiliki masalah baik hutang piutang atau asmara. ‘’Hanya saja korban merupakan tipe orang tertutup jarang sekali menceritakan persoalan hidupnya atau curhat dengan teman-temannya,” ungkap Cahyo. Sedang, Ipda Edison mengatakan saat ditemukan posisi lidah korban normal, dengan kaki dan tangan korban sudah membiru.Dengan jarak pangkal kain yang digunakan untuk menjerat leher dengan lantai kurang lebih 1,5 meter. Kemudian mengeluarkan cairan bercampur darah dari Hidung.
‘’Belum diketahui adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh korban, leher korban sendiri terjerat tali kerudung,”ungkapnya. Terpisah kematian tragis dengan cara serupa juga dialami Dian Puspa Lestari, diketahui warga Desa Lubuk Nipis, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim. Korban mengakhiri hidupnya diindekosnya atau bedeng H Ramzi, di Jalan Kancil Putih Raya, RT 36/20, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I. Jumat malam itu, mulanya korban sempat menghubungi ibunya Lina (49) ibu rumah tangga, dengan mengatakan agar ibunya menjemput di Palembang, karena ingin pulang ke kampung halaman di Muara Enim.
Esoknya, Sabtu 22 April 2017, sekira pukul 05.00 WIB, sang ibu berangkat ke Palembang dengan travel. Dalam perjalanan sang ibu sempat menghubungi putrinya namun beberapa kali tidak dijawab.Sesampainya di lokasi, sekira pukul 12.15 WIB, ibu korban membuka pintu rumah yang tidak terkunci. Ketika sang ibu membuka pintu tersebut, spontan terkejut melihat putrinya sudah posisi tergantung di pintu kusen belakang rumah. Sang ibu pun langsung menjerit histeris keluar dan meminta pertolongan kepada warga setempat.
Tak lama berselang petugas kepolisian datang, lantas bersama warga menurunkan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dengan posisi lidah terjulur dengan kemaluan mengeluarkan cairan sperma. Namun pada tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan jasanya di evakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumsel. Ada pun barang bukti ditemukan berupa tali nilon warna biru yang digunakan untuk mengakhiri hidupnya. (adi)
No Responses