LUBUK LINGGAU- Untuk memanjakan kendaraan tidak hanya melakukan perawatan atau menjaga kebersihan saja, namun memilih bahan bakar juga demikian. Seperti yang dilakukan Silampari Tiger Club Lubuk Linggau dan komunitas Vespa Scooter Lubuk Linggau Owner (SLO), yang sudah bisa move on dan memilih energy berkualitas seperti Pertalite.
Yopi ‘Meong’, anggota Silampari Tiger Club Lubuk Linggau bercerita pengalaman move on nya ke energi berkualitas. Menurut dia, dulu dia masih gunakan Premium untuk motor kesayangannya dengan jarak tempuh rata- rata 30 kilometer dari rumah menuju tempat dia bekerja.
“Setelah menggunakanPertalite, perawatan untuk mesinnya pun cenderung lebih hemat karena penggunaan Pertalite tidak membuat mesin cepat kotor. Selain itu, untuk konsumsi bahan bakarnya, dengan Pertalite jatuhnya lebih irit,’ tutur Yopi.
Dia menyatakan, jika dilihat dari harga Pertalite sebenarnya memang berbeda dengan harga premium. Namun, untuk akhir dihitung dari efektivitas konsumsi dan biaya perawatan bisa saja seimbang atau lebih murah. “Bahkan bisa mendapatkan produk berkualitas baik untuk mesin kita,” ujar Yopi.
Ditempat yang sama, Hira, anggota Vespa SLO juga menceritakan pengalamannya selama turing mengendarai Vespanya. Satu pengalaman yang paling berkesan buat Hira adalah ketika dirinya dan teman-temannya melakukan perjalanan dari Lubuk Linggau ke Lampung.
“Move on setelah tahu gimana performa menggunakan BBM berkualitas. Tahun 2017 kami turing ke Lampung dari Lubuk Linggau, perjalanan pulang pergi Vespa saya cuma habis Rp198.000, waktu itu pakai Pertalite. Kebayang kan 740 Km ga sampe 200 ribu untuk BBM, iritnya dapet performanya juga dapet,” ungkap Hira.
Menurut Hira, kualitas bahan bakar yang sesuai dengan mesin adalah kewajiban yang harus diketahui pengendaranya. Dia menegaskan, untuk penggunaan Pertalite, kalo pakai yang sesuai performanya pasti janjiin deh, jangan takut mahal, ada harga ada rupa.
Sementara itu, pada kesempatan ini, Rudi, Kepala Bengkel Toyota Auto Graha Lubuk Linggau sedikit memberikan pemahaman tentang penggunaan BBM khususnya angka oktan atau Research Octane Number (RON) yang tepat bagi mesin kendaraan.
“Nilai oktan menjelaskan tentang ketahanan dan daya bakar bahan bakar terhadap kompresi mesin. Semakin nilai oktan sesuai dengan rasio kompresi mesin, semakin baik pembakarannya, jadi penggunaan BBM makin irit dan lebih efisien bagi kerja mesin,” kata Rudi.
Sebagai orang bengkel, Rudi tahu betul bagaimana efek BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesinnya. “Orang-orang biasanya bilang ‘ngelitik’. Teknisnya mesin itu knocking, rasio kompresi mesin dengan BBM yang digunakan tidak sesuai, jadi mesin kerja keras dan berpengaruh banyak ke perawatannya,” tutup Rudi. (rel)
No Responses