PALEMBANG - Program pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis jaminan sosial Patratura Refinery Unit III sudah mulai memasuki fase kedua. Pada fase kedua ini pengumpulan sampah di bank sampah oleh para nasabah.
General Manager RU III, Djoko Priyono membuka langsung penimbangan sampah Nasabah Patratura di Bank Sampah Seroja, Sungai Gerong. “Hasil penimbangan sampah akan dicatat di buku tabungan masing-masing nasabah. Catatan di buku tabungan ini akan menjadi bukti seluruh Nasabah Patratura jika ingin menukarkannya dengan jaminan sosial seperti biaya pengobatan, pendidikan, dan listrik, tentu penukarannya sesuai dengan jumlah tabungan dan dalam jangka waktu tertentu,” kata Djoko, Selasa (22/8).
Harga sampah yang dikumpulkan nasabah lanjut Djoko, akan ditentukan total berat sampah dalam kilogram dan jenis sampah tersebut Harganya bervariasi mulai dari Rp 100/Kg hingga Rp 40.000/Kg. Inovasi Patratura, yakni Patrakomposter yang sambung Djoko, berfungsi untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos juga didistribusikan dalam acara ini. “Dari 1000 Patrakomposter yang akan didistribusikan, saat ini sudah 850 yang diterima oleh Nasabah Patratura, dan sisanya akan diselesaikan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Sedangkan pupuk organik hasil olahan Patrakomposter masih katra Djoko, juga akan dihargai sesuai dengan jenisnya apakah pupuk kompos atau pupuk cair. Program produksi kerajinan dari bahan dasar sampah lanjutnya, termasuk dalam program terintegrasi Patratura juga sudah mulai dilaksanakan. “Saat ini proses produksi dilakukan oleh kelompok ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Sungai Gerong,” ungkapnya.
Sementara dalam kegiatan penimbangan sampah Nasabah Patratura di Bank Sampah Seroja, Sungai Gerong tersebut ditutup dengan pemberian sosialisasi lanjutan mengenai apa itu bank sampah, jenis sampah yang diterima di bank sampah serta pengelolaannya, dan cara kerja Patrakonposter oleh pengurus Bank Sampah Seroja.Camat Banyuasin I, Noffa Redy mengatakan, dirinya sangat antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut. “Hal ini patut diapresiasi, karena dengan Patratura masyarakat juga belajar untuk memanfaatkan sampah yang mungkin sehari-harinya hanya dibuang begitu saja,” jelasnya.Noffa berharap dengan pembekalan ini baik RU III, bank sampah, dan nasabah secara bersama-sama dapat menggerakkan Patratura dengan maksimal. (rob)
No Responses