PALEMBANG- Pembangunan Jembatan Musi IV khususnya dikawasan seberang ulu masih terkendala pembebasan lahan. hal ini diungkapkan Ketua PPK Pembebasan Lahan Dinas PU BM dan Tata Ruang Provinsi Sumsel, Hilmasnyah saat diwawancarai dikantornya, Senin (8/1/2018).
Hilmansyah mengatakan, untuk pembangunan Jembatan Musi IV, pihaknya masih terkendala dengan permasalahan pembebasan lahan. “Ya, pembebasan lahan Musi IV yang memang sulit sebab dana dibutuhkan untuk pembebasan lahan dengan panjang 866, pembebasan lahan ini butuh dana Rp 200 miliar,” katanya.
Pembebasan lahan untuk Musi IV ini memang butuh dana lebih besar sebab rumah yang ada disana tergolong middel up dibandingkan Musi VI. Karenanya dana dibutuhkan sangat besar. “Untuk pembebasan lahan ini sepertinya belum bisa dilakukan tahun ini sebab tidak ada anggaran. karena itu ganti kerugian ini akan diajukan pada ABPN P atau pada APBDP, jika memang bisa. Pembangunan akan tetap jalan dan sesuai target, tapi memang fungsinya akan sedikit berkurang,” ujar Hilmansyah.
Hilmansyah mengungkapkan, sementara untuk pembangunan Jembatan Musi VI untuk pembebasan lahannya dari Jalan Faqih Usman dan Jalan Wahid Hasyim sepanjang 700 meter tidak ada masalah. “Ya, Pendataan sudah dilakukan, total ada 127 warga dan 88 warga sudah diajukan dan tinggal konfirmasi pembayaran. Total ada Rp 63 miliar dari BBPJN. Artinya 80 persen sudah siap dan tidak ada masalah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM dan TR) Provinsi Sumsel, Ucok Hidayat membenarkan bahwa pembangunan jembatan musi iv masih terkendala lahan dan dana. “Untuk pembangunan Jembatan Musi IV ini kendala terbesar yakni soal dana. Kas di keuangan kita kosong. Tidak ada anggaran di tahun 2018,” katanya.
Lanjutnya, untuk pembebasan lahan di 2017 sudah dilakukan sesuai dengan anggaran yang ada. Seperti anggaran untuk jembatan Musi IV senilai Rp10 miliar, dan jembatan Musi VI sebanyak Rp63 miliar. “Kebutuhan untuk pembebasan lahan itu cukup besar. Di Musi IV saja membutuhkan anggaran Rp190 miliar hingga Rp200 miliar. Di Musi VI, membutuhkan anggaran Rp72 miliar. Keduanya merupakan anggaran untuk membuat akses jalan dari jembatan tersebut,” ujar Ucok.
Ucok Menjelaskan, memang pada awalnya pemprov menyanggupi untuk mengganggarkan pembebasan lahan di Jembatan Musi IV. Hanya saja, memang pada saat penetapan anggaran, tidak ada anggarannya untuk pembebasan lahan di 2018 ini. “Prioritas anggaran PU BM dan TR tahun ini untuk kawasan Jakabaring dan pembangunan Musi VI. Untuk APBD murni memang tidak ada, tapi insyaallah akan kita upayakan di APBD-P untuk pembebasan lahan Musi VI yang tersisa Rp9 miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk pembebasan lahan di Musi IV pihaknya menilai cukup berat jika dianggarkan dari provinsi. Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat untuk membantu menyediakan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut. “Sumsel memang membutuhkan adanya jembatan. Dan karenanya, juga dibutuhkan akses jalan yang cukup lebar untuk jembatan tersebut. Tapi masalah yang ada soal anggaran menyiapkan lahan tersebut. Dan harapan kita, pemerintah pusat dapat membantu untuk ini,” ungkap Ucok. (cw05)
No Responses