PAGARALAM - Pada tahun ini, pemerintah pusat membantu Rp7,5 miliar untuk subsidi ongkos pesawat TransNusa tujuan Pagaralam - Jakarta dan Jakarta - Pagaralam. Sebelumnya, hingga April 2017, ongkos yang dibayarkan penumpang itu murni biaya dari penumpang, dan belum disubsidi.Kepala UPTD Bandara Atung Bungsu, Joko Purnomo menuturkan, saat ini untuk proses tender sudah dilaksanakan. Sampai akhirnya pada 5 April 2017, ongkos pesawat dari Bandara Atung Bungsu sudah masuk subsidi atau disubsidi pemerintah. Dengan demikian, tingginya ongkos ini ke depan dapat lebih ringan.
“Pada 5 April 2017 masuk subsidi. Kita berharap melalui bantuan ini penerbangan Pagaralam - Jakarta maupun sebaliknya tetap ramai, walaupun kita kerap kewalahan melayani pemesanan calon-calon penumpang,” ungkap Joko.
Lantaran proyek sudah lelang, kata Joko, pihak ketiga harus menyiapkan jaminan uang muka dan pelaksanaan. Untuk itulah, pada April akan terserap 20%. Hal ini guna mengantisipasi macetnya subsidi yang diperuntukkan bagi penumpang TransNusa dari Bandara Atung Bungsu.
“Kita mewajibkan jaminan bagi pihak ketiga. Hal ini tidak lain untuk kelancaran penerbangan melalui Bandara Atung Bungsu,” paparnya. Kedepan, ditambahkan Joko, pihaknya akan terus berupaya mengembalikan pengelolaan Bandara Atung Bungsu ke pemerintah pusat. Pasalnya, biaya operasional sangat besar, sehingga semua tidak akan tercukupi melalui APBD daerah yang rendah.
“Tujuan kita menyerahkan pengelolaannya ke pusat, agar Bandara Atung Bungsu bisa lebih baik lagi. Pembangunan terus berjalan, seperti memperpanjang track runway agar pesawat besar lainnya dapat mendarat di sini,” jelas Joko.
Kemudian, untuk penerbangan Pagaralam - Jakarta dan Jakarta - Pagaralam, kemungkinan besar akan ditambah jadwalnya. Selama ini duakali seminggu menjadi tigakali seminggu. Untuk itulah pihaknya akan berkoordinasi untuk menentukan hari penerbangan, karena yang lebih baik jika penerbangan dilakukan Senin, Rabu dan Jumat.
Selaras dengan hal itu, Walikota Pagaralam, dr Hj Ida Fitriati Basjuni menuturkan, pihaknya berharap progres Bandara Atung Bungsu makin hari semakin membaik. Ini tidak lain agar moda transportasi di Kota Pagaralam juga menjadi lebih baik. “Majunya suatu daerah itu jika sebagai daerah transit atau perlintasan. Sementara kita tidak demikian. Untuk itu kita membangun moda transportasi ini, agar kemajuan daerah ini bisa lebih cepat,” pungkas Wako Ida. (vhn)
No Responses