PALEMBANG -Pasar Lemabang memiliki 798 petak dan los. Sayangnya saat ini yang buka hanya 429 saja dan belum tentu aktif semua. Pedagang banyak yang kabur lantaran omset terus menurun.
Salah satu pedagang di pasar Lemabang, Tukiyem ketika dibincangi Palembang Pos, Kamis (12/10) pagi menjelaskan pendapatannya semakin sedikit. “Banyak pedagang yang tutup, karena sepi pembeli. Pasar liar di luar itu penyebabnya,” keluhnya.
Tidak dapat dipungkiri, di seberang pasar Lemabang terdapat pasar Pagi Lemabang yang disebut-sebut ‘liar’ oleh sebagian kalangan. Bagaimana tidak, para pedagang di pasar Pagi Lemabang banyak yang menggelar lapaknya di pinggir jalan. Akibatnya pembeli banyak beralih ke pasar Pagi Lemabang dan efek lainnya menyebabkan kemacetan.
Kasi Operasional Pasar Lemabang Fahrudin mengatakan, dirinya kerap mendapat keluhan dari pedagang tentang sepinya pengunjung. “Para pedagang ini ngeluh sepi karena pelanggan banyak ke pasar liar yang terletak di seberang pasar,” katanya.
Hal ini, dikatakan Fahrudin benar-benar jadi perhatian pihaknya dan telah melaporkannya ke PD Pasar. “Saya berharap Pol PP itu menjaga dari pagi sampai sore supaya tidak ada pedagang liar lagi. Kalau bisa diterapkan di pasar Perumnas, di Lemabang seharusnya juga demikian,” imbuhnya.
Fahrudin menyebutkan, pihaknya menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar bagi kota Palembang. Pasar Lemabang menyetor Rp 1,8 juta perhari. “Sementara pasar liar itu, sudah pasti tidak menyumbang PAD. Sehingga keluhan kami ini harus benar-benar diperhatikan,” bebernya sembari menyebutkan pedagang di pasar Lemabang, demi menyumbang PAD rela membayar retribusi Rp 5.000 dan uang kebersihan berkisar Rp 2.000-5.000.
Omset pedagang jatuh bebas pasca Idul Fitri lalu. Paling terasa itu pedagang pakaian yang banyak menutup losnya. “Daripada pedagang merugi, sebagian memilih tidak jualan dulu,” urainya.
Sementara Lurah 3 Ilir, Suryadi SE mengakui keberadaan pasar pagi Lemabang sangat mengganggu. Paling dirasakannya adalah kemacetan di jalan. “Memang ganggu jalan itu. Pol PP sering menertibkan, tapi masih saja,” tandasnya. (kie)
No Responses